Rabu, 04 April 2012

Tuner FM Stereo


MAKALAH ELEKTRONIKA
TUNER FM STEREO










DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
KELAS IX D

SMP NEGERI 2 CILEGON
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INRNASIONAL
2011-2012
KATA PENGANTAR

              Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga proses pembuatan “Makalah Elektronika Tuner FM Stereo” ini dapat terselesaikan dan berjalan lancar.  Penulisan makalah adalah salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran elektronika.  Penyusun merangkum dari berbagai lektur sumber seperti Wikipedia serta buku referensi dari perpustakaan sekolah dalam menyusun makalah ini. Dengan sumber- sumber itu, di samping validitas data dan kebenaran materi kiranya dapat di jaga keterbukaan dan kelestariannya.
                   Makalah ini berisi materi-materi yang sangat penting dalam pembelajaran elektronika kelas IX SMP.  Materi disusun secara runtun dengan penjelasan yang sederhana.  Batasan dan keterangan tentang materi Tuner FM Stereo ini sesuai dengan maksud dan tujuan makalah ini, sedapat mungkin diringkaskan dan disederhanakan untuk kemudahan - kemudahannya, tidak diterapkan dalam ungkapan serba ilmiah yang bersifat keahlian dan falsafi. Penafsiran materi ini sewajarnya dikemukakan sebagai apa adanya. Dengan penjelasan seperti itu, siswa diharapkan memahami materi yang telah disajikan.
                   Kami menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan. Guna penyempurnaan selanjutnya kami secara terbuka, menerima kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca yang dapat membangun untuk memperbaiki makalah ini.  Oleh karena itu, kepedulian pembaca untuk menilai dan memberikan kritik dan saran akan menentukan kualitas dan kesempurnaan makalah ini di masa mendatang. Mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dalam makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat. Terima kasih untuk semuanya.


Cilegon,     Februari 2012


Penyusun











DAFTAR LEGALITAS
               
                Kami memohon kepada Wali kelas dan Guru Bidang Study untuk menandatangani makalah ini sebagai bukti bahwa kami telah menyelesaikan tugas ini.








         Mengetahui,                                                                                        Cilegon,     Februari 2012   
           Wali Kelas                                                                                                 Guru Bidang Study



Hj. Naziah Tamaen,S.Pd                                                                               Tandi Rustiandi,S.Pd
  NIP :                                                                                                                NIP :




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ____________________________________________________ i
DAFTAR LEGALITAS ___________________________________________________ ii
DAFTAR ISI ____________________________________________________________ iii
BAB 1. PENDAHULUAN _________________________________________________ 1
1.1  LATAR BELAKANG MASALAH ______________________________________ 1
1.2  TUJUAN PENYUSUNAN ___________________________________________ 2
1.3  SISTEMATIKA PENYUSUNAN ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­_______________________________________ 3
BAB 2. SEPUTAR PENGETAHUAN ___________________________________________ 4
   2.1 SISTEM KOMUNIKASI ____________________________________________ 5
    2.1.1 SEJARAH KOMUNIKASI _______________________________________ 5
    2.1.2 PENGERTIAN KOMUNIKASI ____________________________________ 6
    2.1.3 JENIS – JENIS KOMUNIKASI ______________________________________ 6
    2.1.4 PROSES KOMUNIKASI __________________________________________ 7
    2.1.5 MODEL – MODEL KOMUNIKASI ________________________________ 7
    2.1.6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI ______________________ 7
  2.2 SISTEM RADIO _________________________________________________ 8
   2.2.1 SEJARAH RADIO _______________________________________________  9
   2.2.2 LAHIRNYA RADIO REPUBLIK INDONESIA ____________________________  9
   2.2.3 PENGERTIAN RADIO ___________________________________________ 10
BAB 3. ADAPTOR _______________________________________________________  11
         3.1 PENGERTIAN ADAPTOR____________________________________________ 10
         3.2 CARA PEMELIHARAAN ADAPTOR ____________________________________   3
         3.3 KERUSAKAN PADA ADAPTOR DAN CARA MEMPERBAIKINYA _______________ 4
BAB 4. AUDIO AMPLIFIER _____________________________________________  4
4.1 PENGERTIAN AUDIO AMPLIFIER _____________________________________  5
4.2 SKEMA BLOK AUDIO AMPLIFIER _____________________________________  5
         4.3 BAGIAN-BAGIAN AUDIO AMPLIFIER ________________________________ 5
BAB 5. TUNER FM STEREO ________________________________________________ 6
5.1 SEJARAH TUNER FM STEREO ________________________________________ 7
5.2 PENGERTIAN TUNER FM STEREO _____________________________________ 8
5.3 FUNGSI TUNER FM STEREO ___­­_____________________________________ 9
5.4 PRAKTIKUM TUNER FM STEREO ____________________________________ 10
BAB 6. PENUTUP _______________________________________________________  11
6.1 KESIMPULAN ___________________________________________________  12
6.2 KRITIK DAN SARAN _______________________________________________ 13
DAFTAR GAMBAR/LAMPIRAN ______________________________________________ iv
DAFTAR NAMA ANGGOTA DAN NILAI ________________________________________  v
DAFTAR PUSTAKA _______________________________________________________ vi





BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
            Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Setelah berkembangnya sistem komunikasi, akhirnya seorang ilmuan menemukan system Radio. Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Dalam Sistem Radio, terdapat beberapa rangkaian mulai dari Adaptor, Audio Amplifier dan Tuner FM Stereo. Pengertian Adaptor adalah suatu alat yang dapat menurunkan tegangan dan merubah arus listrik AC ke DC. Audio Amplifier adalah sebuah alat yang berfungsi memperkuat sinyal audio dari sumber-sumber sinyal yang masih kecil sehingga dapat menggetarkan membran speaker dengan level tertentu sesuai kebutuhan. Penerima radio FM stereo merupakan penerima radio FM mono yang dilengkapi dengan dekoder stereo. Untuk mempermudah pemahaman diatas mari kita pelajari materi-materi berikut.

1.2  TUJUAN PENYUSUNAN
             Mata pelajaran elektronika merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada  kreativitas siswa  dalam memahami dan cara merangkai suatu karya elektronik. Dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar. Seperti salah satu contohnya yaitu, pemahaman materi dan praktikum dalam pembuatan suatu karya elektronik Tuner FM Stereo.  
             Tujuan penyusunan makalah ini yaitu pengembangan keterampilan dalam pembuatan karya elektronik Tuner FM Stereo, menampilkan hasil laporan dari praktikum yang sudah dilakukan. Dan sebagai salah satu tugas persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran elektronika sebagai pengulangan materi yang telah di praktekkan  dan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi Tuner FM Stereo yang telah dikuasai siswa dalam praktikum , dan yang dikembangkan dalam makalah ini sebagai pembuatan karya ilmiah Tuner FM Stereo. Merupakan kegiatan untuk mengaplikasikan suatu konsep yang harus dikerjakan secara berkelompok, agar siswa memiliki keterampilan sosial.
             Tujuan di atas dapat tercapai dengan semangat dan kerja keras bersama dari berbagai pihak, baik semasa proses pracetak, proses cetak dan finishing atau fit to print. Dengan demikian, akan tercipta generasi bangsa yang kreatif dan berkualitas.

1.3  SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Dalam menyajikan makalah ini kami, menyajikan makalah dalam bentuk seperti ini :
KATA PENGANTAR
DAFTAR LEGALITAS
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.4  LATAR BELAKANG MASALAH
1.5  TUJUAN PENYUSUNAN
1.6  SISTEMATIKA PENYUSUNAN
BAB 2. SEKILAS PENGETAHUAN
2.1 SISTEM KOMUNIKASI
2.1.1 SEJARAH KOMUNIKASI
2.1.2 PENGERTIAN KOMUNIKASI
2.1.3 JENIS – JENIS KOMUNIKASI
2.1.4 PROSES KOMUNIKASI
2.1.5 MODEL – MODEL KOMUNIKASI
2.1.6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
   2.2 SISTEM RADIO
           2.2.1 SEJARAH RADIO
           2.2.2 LAHIRNYA RADIO REPUBLIK INDONESIA
                2.2.3 PENGERTIAN RADIO
        BAB 3. ADAPTOR
                   3.1 PENGERTIAN ADAPTOR
                   3.2 CARA PEMELIHARAAN ADAPTOR
                   3.3 KERUSAKAN PADA ADAPTOR DAN CARA MEMPERBAIKINYA
BAB 4. AUDIO AMPLIFIER
          4.1 PENGERTIAN AUDIO AMPLIFIER
          4.2 SKEMA BLOK AUDIO AMPLIFIER
4.3 BAGIAN-BAGIAN AUDIO AMPLIFIER
BAB 5. TUNER FM STEREO
5.1 SEJARAH TUNER FM STEREO
5.2 PENGERTIAN TUNER FM STEREO
5.3 FUNGSI TUNER FM STEREO
5.4 PRAKTIKUM TUNER FM STEREO
BAB 6. PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
6.2 KRITIK DAN SARAN
DAFTAR GAMBAR/LAMPIRAN
DAFTAR NAMA ANGGOTA DAN NILAI
DAFTAR PUSTAKA












BAB 2
SEKILAS PENGETAHUAN

2.1     SISTEM KOMUNIKASI :
          2.1.1       SEJARAH KOMUNIKASI
          Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif, komunikasi bertujuan atau komunikasi tak bertujuan.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.
2.1.2 PENGERTIAN KOMUNIKASI :
          Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu “communicate” artinya berpartisipasi/memeberitahukan/menjadi milik bersama. Menurut Bahasa Indonesia, Komunikasi artinya pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antar manusia,antara 2 orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Menurut PT. Telkom, Komunikasi artinya adalah setiap pemancaran, pengiriman, atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optic, radio atau sistem elektronika lainnya.
             Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
             Pengiriman pesan disebut komunikator. Sedangkan, penerima pesan disebut komunikan.
             2.1.3 JENIS – JENIS KOMUNIKASI
A. Berdasarkan Perosesnya
·      Komunikasi Primer adalah komunikasi langsung tanpa menggunakan pelipat ganda pesan.
·      Komunikasi Sekunder adalah komunikasi yang menggunakan pelipat ganda pesan. Alat pelipat ganda pesan seperti microphone.
B. Berdasarkan Kejadiannya
·      Komunikasi Satu Arah (Singel Douplex) adalah komunikator menyampaikan informasi dengan komunikan, tetapi komunikan tidak bisa merespon ke komunikator. Dan komunikasi ini jaraknya selalu jauh. Contoh komunikasi ini misalnya, Majalah, Koran, Televisi, Radio,dll.
·      Komunikasi Dua Arah (Douplex) adalah Komunikator menyampaikan informasi kepada komunikan dan komunikan dapat merespon. Contonya : Telepon. Komunikasi ini terbagi menjadi 2, yaitu
Ø Half Douplex adalah komunikasi 2 arah yang menggunakan alat bantu karena jaraknya berjauhan dan berbicara saling bergantian. Contoh : Walkie Talkie, Interkom.
Ø Full Douplex adalah komunikasi 2 arah yang bebicara dan mendengarnya secara bergantian.
2.1.4 PROSES KOMUNIKASI
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
  1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
  2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
Sedangkan, media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan :
  1. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
  2. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.

2.1.5        MODEL - MODEL KOMUNIKASI :
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.
  1. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.

B.      Model Interaksional

Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain.  Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.

C.      Model Transaksional

Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.  Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.

2.1.6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI

Faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya :
A.      Latar Belakang Budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
B.      Ikatan Kelompok Atau Group
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
C.      Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.
D.      Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.
E.       Situasi  :   Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.
2.2      SISTEM RADIO
     2.2.1 SEJARAH RADIO
      Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim, yang menggunakan radio untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morseantara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah saat tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dengan kapal terdekat dan komunikasi ke stasiun darat. Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikanProgram 14 Titik Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang. Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk mengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar. Sekarang, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja.
2.2.2 LAHIRNYA RADIO REPUBLIK INDONESIA
Dengan dihentikannya siaran radio dari semua Hoso Kyoku sejak tanggal 19 Agustus 1945. Masyarakat menjadi buta berita. Yang sangat menggelisahkan masyarakat adalah tidak diketahui apa yang harus dilakukan setelah Indonesia diproklamasikan sebagai negara merdeka sejak 17 Agustus 1945.
Bagi orang radio semakin jelas, bahwa dalam situasi yang demikian, siaran radio merupakan alat yang mutlak diperlukan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk berhubungan dan memberi tuntunan kepada rakyat, apa yang harus dikerjakan.
Dari berita-berita radio luar negeri diketahui, bahwa yang akan menduduki Jawa dan Sumatera adalah tentara Inggris atas nama sekutu. Tugas mereka melucuti tentara Jepang dan memelihara keamanan, sampai pemerintahan Belanda dapat menjalankan kembali kekuasaanya di Indonesia.
Dengan berita-berita itu kita ketahui, bahwa kedaulatan Belanda atas Indonesia masih diakui oleh sekutu. Suatu pemerintahan yang disebut "Netherlands Indie Civil Administration" disingkat NICA, akan didirikan di Indonesia oleh pemerintah kerajaan Belanda.
Masalah yang akan dihadapi Republik Indonesia dalam waktu dekat adalah :
1.     Sebelum tentara Inggris datang, tentara Jepang akan memegang kuasa dari sekutu menjaga keamanan di Indonesia;
2.     Setelah tentara Inggris datang (menurut berita luar negeri akhir September 1945), Pemerintah Republik Indonesia harus berhadapan dengan tentara Inggris dan Nica.
3.     Setelah tentara Inggris selesai dengan tugasnya, pemerintah Republik Indonesia harus berhadapan dengan tentara Belanda yang akan menggantikan tentara Inggris.
4.      Jika Pemerintah Republik Indonesia berpegang teguh pada proklamasi 17 Agustus dengan UUD 45 yang mulai berlaku 18 Agustus 1945, Pemerintah Republik Indonesia harus menolak beroperasinya tentara Inggris dan NICA di wilayah kedaulatannya akan dilanggar.
Dalam menghadapi masalah-masalah tersebut,jelaslah,pemerintah RI harus mempunyai hubungan yang cepat dan erat dengan seluruh rakyat yang akan mrnjadi kekuatan utama.
Satu-satunya alat komunikasi ialah siaran radio.sesuai dengan pemikiran sebelumnya,maka sebelum tentara Inggris mendart kita sudah harus melaksanakan:
1.     Pembentukan satu organisasi siaran radio nasional.
2.     Menguasai semua pemancar di 8 stasiun radio didaerah Jawa.
Untuk itu tidak ada jalan lain,kecali mengadakan pertemuan dengan wakil-wakil dari 8 bekas Hoso Kyoku. Tempat yang dipilih adalah Jakarta.
2.2.3 PENGERTIAN RADIO
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).


















BAB 3
ADAPTOR

3.1 PENGERTIAN ADAPTOR
Adaptor adalah suatu alat yang dapat menurunkan tegangan dan merubah arus listrik AC ke DC. Di dalam rangkaian adaptor terdapat trafo yang berfungsi menaikkan dan menurunkan tegangan. Trafo ada dua jenis yaitu :
1. Trafo step up (menaikkan tegangan)
2.
Trafo step down (menurunkan tegangan)
             Di dalam penggunaan adaptor ada yang memakai trafo CT biasanya digunakan untuk rangkaian catu daya amplifier atau speaker aktif.Dan ada pula yang memakai trafo switching biasanya digunakan untuk adaptor charger handphone.
             Di dalam penggunaan adaptor kita juga harus memperhatikan kondisi adaptor ,apakah adaptor itu berfungsi dengan baik atau tidak.Adaptor dengan kondisi yang baik dapat meng-optimalkan kinerja adaptor serta mengurangi dampak konsleting pada adaptor. Adaptor yang sering dibersihkan dan dirawat memiliki ketahanan dan kemampuan yang maksimal. Dengan begitu kita harus tahu cara pemeliharaan adaptor yang baik dan benar karena adaptor yang sering dirawat akan lebih tahan lama dalam penggunaannya.
3.2 CARA PEMELIHARAAN ADAPTOR :
*Membersihkan adaptor dari debu
              Cara yang tepat untuk membersihkan adaptor dari debu adalah dengan menggunakan kain basah serta jangan lupa untuk mencabut body adaptor dari rangkaian,lalu lap secara merata sampai ke ujung-ujung body adaptor.dan untuk membersihkan jack(pelatuk) adaptor gunakan kain kering.
*Membersihkan rangkaian adaptor
              Dalam membersihkan rangkaian adaptor kita harus berhati-hati karena kalau tidak berhati-hati dapat menimbulkan kerusakan serta kelecetan pada rangkaian maka itu gunakan kain kering atau tisu kering untuk membersihkan rangkaian dari debu dan bersihkan secara merata dengan menggosokkan secara perlahan-lahan.
*Hindari adaptor dari tempat yang lembab dan berair
              Menghindari adaptor dari tempat yang lembab dan berair adalah cara yang tepat dalam pemeliharaan adaptor karena apabila adaptor ditaruh di tempat yang lembab dan berair dapat menyebabkan komponen-komponen adaptor rusak serta dapat menyebabkan konsleting jika suatu saat adaptor dipakai.
             Disamping perawatan dan pemeliharaan adaptor,kita harus tahu juga apakah adaptor yang kita pakai berkondisi baik atau tidak.Cara mengetahui apakah adaptor kita berkondisi baik atau tidak yaitu dengan cara melakukan pengecekan yaitu
* Cek tegangan output adaptor dengan menggunakan AVOmeter (Multitester)
              Mengecek tegangan output adaptor berarti meyakini apakah adaptor berkondisi baik atau tidak apabila setelah di cek adaptor tidak memiliki tegangan output maka adaptor dalam kondisi rusak.
*Cek suhu trafo pada adaptor
           Bila saat pengecekan suhu pada adaptor memiliki panas yang berlebih berarti adaptor dalam kondisi rusak.
           Setelah pengecekan adaptor selesai muncul permasalahan yang timbul mengenai adaptor.Berikut dibawah ini adalah permasalahan-permasalahan yang kita jumpai pada adaptor :
*Output tegangan pada adaptor tidak ada
*Output tegangan pada adaptor tidak sesuai dengan nilai tegangan pada Output IC(tidak normal)
*Output tegangan pada adaptor tidak stabil (Tegangan naik turun)
*Adaptor mengeluarkan hawa panas yang berlebihan sehingga casing meleleh
3.3 KERUSAKAN PADA ADAPTOR DAN CARA MEMPERBAIKINYA
Di dalam penggunaan adaptor terdapat kerusakan-kerusakan yang timbul.Apabila adaptor berfungsi dengan tidak normal selayaknya adaptor atau adaptor mati total kemungkinan kerusakan pada bagian kabel jack input,,Trafo dan rangkaian maka itu lakukan pengecekan pada bagian tersebut.Berikut dibawah ini adalah cara untuk melakukan pengecekan pada bagian tersebut dan solusi untuk menanganinya.
A. Kabel jack input
Lihat dan cek jack input adaptor apakah kabelnya terhubung dengan baik pada adaptor dan sumber tegangan ,kalau tidak terhubung dengan baik maka kabel jack atau pelatuk jack rusak/putus maka solusinya ganti kabel jack atau pelatuk jack.
B. Transformator
Trafo adalah bagian terpenting pada adaptor apabila trafo rusak dapat menyebabkan adaptor mati total.Maka itu Cek output trafo apakah ada tegangan keluar atau tidak , kalau tidak ada berarti trafonya rusak.Solusinya trafo harus diganti.
C. Rangkaian
Jika output trafo ada tegangan tetapi output adaptor tidak ada tegangan berarti tidak diragukan lagi yaitu rangkaian catu dayanya rusak.
Solusinya :
-Cek dioda apakah berfungsi dengan baik yaitu dengan menggunakan AVOmeter.
-Cek apakah elco bekerja dengan normal yaitu dengan mencabut elco dari rangkaian lalu tes dengan AVOmeter jika elco rusak ganti dengan elco yang baru.
-Cek output tegangan IC (IC7805,IC 7812 dan IC lainnya)Kalau tidak ada tegangan berarti IC rusak maka itu harus diganti.













BAB 4
AUDIO AMPLIFIER

4.1  SEJARAH
Audio Amplifier diciptakan pada 1909 oleh Lee De Forest ketika ia menemukan tabung vakum triode. Triode itu tiga terminal perangkat dengan kotak kontrol yang dapat memodulasi aliran elektron dari filamen ke plate. Amplifier vakum triode digunakan untuk membuat radio AM pertama.
Pada masa awal,audio amplifier didasarkan pada tabung hampa udara(juga dikenal sebagai katup), dan beberapa di antaranya dicapai terutama kualitas tinggi (misalnya, amplifier Williamson dari 1947 -9).Kebanyakan audio amplifier modern didasarkan pada perangkat solid state (transistora seperti BJTs, FETs dan MOSFET), tetapi masih ada beberapa yang lebih memilih amplifier berbasis tabung, karena suara katup dianggap 'hangat'. Audio amplifier berdasarkan transistor menjadi praktis dengan ketersediaan luas transistor murah di akhir 1960-an.
4.2 PENGERTIAN AUDIO AMPLIFIER
                Audio Amplifier adalah sebuah alat yang berfungsi memperkuat sinyal audio dari sumber-sumber sinyal yang masih kecil sehingga dapat menggetarkan membran speaker dengan level tertentu sesuai kebutuhan.
4.2 SKEMA BLOK AUDIO AMPLIFIER




4.3 BAGIAN-BAGIAN AUDIO AMPLIFIER
      1. Input Sinyal
                Input sinyal dapat berasal dari beberapa sumber, antara lain dari CD/DVD Player, Tape , Radio AM/FM, Microphone, MP3 Player Ipod dll. Masing-masing sumber sinyal tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Bagian input sinyal harus mampu mengadaptasi sinyal-sinyal tersebut sehingga sama pada saat dimasukkan ke penguat awal ( pre-amp).
2. Pengut Awal ( Pre-amp )
                Penguat awal berfungsi sebagai penyangga dan penyesuaian level dari masing-masing sinyal input sebelum dimasukkan ke pengatur nada. Hal ini bertujuan agar saat proses pengaturan nada tidak terjadi kesalahan karena pembebanan/loading. Penguat depan harus mempunyai karaktristik penyangga/buffer dan berdesah rendah.
3. Pengatur Nada ( Tone Control )
                Pengatur nada bertujuan menyamakan ( equalize ) suara yang dihasilkan pada speaker agar sesuai dengan aslinya ( Hi-Fi ). Pengatur nada minimal mempunyai pengaturan untuk nada rendah dan nada tinggi. Selain itu ada jugajenis pengatur nada yang mempunyai banyak kanal pengaturab pada frekuensi tertentu yang biasa disebut dengan rangkaian Equalizer. Prinsip dasar pengaturan nada diperoleh dengan mengatur nila R/C resonator pada rangkaian filter.
4. Speaker
                Speaker berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi suara. Semakin besar daya sebuah speaker biasanya semakin besar pula bentuk fisiknya. Secara umum speaker terbagi  menjadi tiga, yaitu Woofer (bass), Squaker (middle), dan tweeter (high). Impedansi speaker antara 4ohm, 8ohm dan 16ohm.
                Saat ini ada juga speaker yang di sebut dengan subwoofer, yaitu speaker yang mampu memproduksi sinyal audio dengan frekuensi yang sangat rendah di bawah woofer.
5. Power Supply
                Power supply merupakan rangkaian pencatu daya untuk semua rangkaian. Secara umum power supply mengeluarkan dua jenis output, yaitu output teregulasi dan tidak teregulasi. Output teregulasi di pakai untuk rangkaian pengatur nada dan penguat awal, sementara rangkaian power supply tidak teregulasi di pakai untuk rangkaian power amplifier.








BAB 5
TUNER FM STEREO

5.1 SEJARAH TUNER FM STEREO
Frequensi Modulation Radio atau kita kenal sebagai Radio FM dipatenkan 26 Desember 1933 di Amerika oleh Edwin Howard Armstrong. Melalui regulasi Federal Communications Commision (FCC) stasiun W1XOJ untuk pertama kalinya membroadcast siarannya pada tanggal 5 Januari 1937 yang didemonstrasikan langsung oleh Armstrong pada spektrum frekuensi 42-49MHz dan FCC memberi ijin frekuensi tersebut untuk pemakaian komersial, yang kemudian dibentuklah Yankee Network untuk penjualan perangkat penyiaran radio FM (sampai tahun 1945 mencapai 55 stasiun radio FM), dengan propaganda kualitas FM jauh lebih bagus (dan bisa stereo) daripada radio AM(Amplitudio Modulation) yang sudah lebih dulu dipakai. 

Tahun 1945 Radio Corporation of America (RCA) mendesak FCC untuk memindahkan frekuensi FM ke yang lebih tinggi (88-108MHz) karena interferensi dengan sinyal televisi dan untuk melebarkan penggunaan frekuensi televisi sebesar 40MHz dengan menggeser frekuensi FM. Armstrong yang memiliki paten FM gagal menggeser ke frekuensi yang lebih tinggi. RCA kemudian mengambil alih paten Armstrong yang membuat hancur Yankee Network, hingga akhirnya Armstrong bunuh diri loncat dari apartemennya, tragis! Kemudian mantan istrinya bersama sang janda Armstrong mengajukan tuntutan persidangan hingga hak paten dipulihkan kembali pada tahun 1967.

5.2 PENGERTIAN TUNER FM STEREO
Penerima radio FM stereo merupakan penerima radio FM mono yangdilengkapi dengan dekoder stereo. Dekoder stereo ini hanya diperlukan untuk  proses stereo. Sehingga sinyal mono yang melewati dekoder stereo tidak diproses.Adapun fungsi setiap blok penerima FM stereo, yaitu:
Ø  Penguat RF, memperkuat frekuensi radio yang berasal dari pemancar FM yang ditangkap oleh antena untuk diumpan ke pencampur.
Ø  Osilator Lokal, menghasilkan getaran sinus berkesinambungan dengan frekuensi 10.7 MHz lebih tinggi dari frekuensi antenna untuk diumpan ke pencampur.
Ø  Pencampur, mencampur frekuensi antenna dari penguat RF dengan frekuensi osilator dan hasilnya adalah frekuensi antara (IF) yaitu 10.7MHz.
Ø  Penutuh, membatasi/memangkas amplitudo gelombang bermodulasi agar amplitudonya rata (berupa sinyal FM murni).
Ø  Detektor FM, mendeteksi perubahan frekuensi menjadi perubahan tegangan sinyal radio.
Ø  Peng-aksen, menekan penguatan frekuensi audio tinggi yang berlebihan yang berasal dari pemancar.
Ø  Kemudi Frekuensi Otomatik (AFC), mengatur frekuensi osilator lokal secara otomatik agar mantap.
Ø  Pengaturan penguatan Otomatik (AGC), mengatur penguatan penguat IF dan RF secara otomatik agar hasil keluaran dari detektor hampir konstan.
Ø  Dekoder stereo, memisahkan sinyal kiri (L) dan sinyal kanan (R) dari bentuk kompositnya. Sistem VCO (Voltage Controlled Oscillator) yang digunakan pada radio FM memanfaatkan perubahan tegangan untuk melakukan pencarian gelombang.
5.3 FUNGSI TUNER FM STEREO
            Mencari frekuensi antara 87,5 – 108 MHZ
5.4 PRAKTIKUM TUNER FM STEREO
A. TUJUAN      : Kita dapat mengetahuai cara merakit tuner FM Stereo yang baik dan benar dan kesalahan-kesalahan dari cara perakitan tuner FM.
B. SKEMA TUNER FM STEREO






C. ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM “PRAKTIKUM TUNER FM STEREO” :
1.    Solder Listrik
2.    Solder Atraktor
3.    Tang Potong
4.    Gergaji triplek
5.    Bor
D.     BAHAN  yang digunakan dalam “PRAKTIKUM TUNER FM STEREO” :
1.    PCB
2.    Kawat Timah
3.    Resistor yang bernilai 10 Ω, 5K6 Ω, 330 Ω, 1K Ω, 15K Ω, 3K3 Ω, 470 Ω, 6K8 Ω, 4K7Ω, dan 47 Ω.
4.    Kondensator (Nonpolar) :  Keramik , Mika, Kertas,
5.    Kondensator Bipolar (ELCO)
6.     Dioda
7.    LED
8.    IC LA1260, LA3361 dan Soket
9.    Potensiometer
10. Trimpot
11.  Tuner
12.  Transistor
13.  Trafo IF
14.  Kabel RCA
15. Kabel NYY 0,8
16. Kaki Penyanggah PCB
17. Triplek
E.      CARA KERJA PRAKTIKUM :
Ø  Panaskan solder  sampai suhu antara 30o – 40o
Ø  Pasang komponen pada papan PCB satu-persatu : dimulai dari Resistor, Dioda, Kondensator Nonpolar ( Kondensator Mika, Kondensator Keramik, Kondensator Kertas), Kondensator Bipolar (ELCO), Soket, LED, Potensiometer, Trimpot, Transistor, Trafo IF, IC
Ø Solder menggunakan timah sampai berbentuk kerucut
Ø Potong kaki komponen yang tersisa menggunakan tang potong
Ø Pasang tuner (tuning)  dengan baut dan menggunakan obeng.
Ø Pasang Kabel NYY 0,8 pada titik-titik tuner FM dan jangan sampai menyentuh body Tuner FM tersebut. Cara Pemasangannya : Titik 1 pada tuner ke Antena, Titik 2 ke simbol angka  3 pada PCB, Titik 3 ke simbol angka 4 pada PCB, dan Titik 6 ke simbol angka 6 pada PCB.
Ø  Potong Kabel RCA menjadi 2 bagian. Lepas kulit bagian luar Kabel RCA sampai terlihat Kabel dalamnya, kupas kabel RCA bagian dalam dan lilit Kabel RCA yang kulit dalamnya berwarna putih, dan solder kabel RCA tersebut pada papan PCB yang bertuliskan OUTPUT, untuk berwarna  hitam dan merah bebas untuk dimasukan pada lubang yang bertuliskan L atau R sedangkan berwarna putih dimasukan ke lubang berwarna putih.
Ø Di belah 2 dari sisa Kabel RCA tersebut.  Lalu, kabel bagian terluar di kelupas sampai terlihat 2 kabel bagian dalamnya. Kemudian, 2 kabel tersebut di kelupas lagi sampai terlihat tembaganya/serabut.
Ø Kabel tersebut di pasang ke PCB yang bertuliskan DC 12 Volt. Kabel berwarna putih (-) dan kabel merah (+).
Ø Setelah  itu, Rangkaian Tuner FM Stereo tersebut di uji !
Ø Setelah berhasil, pasang rangkaian tersebut menggunakan kaki penyanggah PCB  pada triplek
F.      HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM :
      Hasil perakitan berhasil. Namun, pada saat pengujian suara yang dihasilkan kurang bersih karena belum dipasang Antena.
G.     KESIMPULAN PRAKTIKUM :
       Dalam pembuatan Tuner FM stereo harus memiliki ketelitien yang cukup tinggi, jika kita tidak teliti, akan berakibat fatal.
                                    
















BAB 6
PENUTUP

          Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang  Tuner FM Stereo ini. Makalah ini dapat terselesaikan, tidak lepas dari kerja sama dari berbagai pihak, baik semasa proses pracetak, proses cetak dan finishing. Oleh karena itu, penulis pun tentu wajib berterima kasih kepada Tim Penyusun Makalah Tuner FM Stereo yang ikut menyiapkan naskah ini sampai fit to print. Meski ada banyak makalah sejenis, tetapi baik judul maupun isi autentik adalah hasil kerja penulis menyusun lewat berbagai sumber yang akurasi datanya serta aspek validitasnya tidak di ragukan lagi.
             Kami berharap makalah ini dapat berguna tidak hanya untuk saat ini namun untuk waktu yang akan datang. Tak lupa kami memohon maaf sekiranya ada hal- hal yang tidak berkenan di hati anda sekalian, karena pada dasarnya kami masih dalam proses pembelajaran. Kritik dan saran diperlukan untuk melengkapi makalah ini. Kami harapkan, karena tidak ada sebuah karya yang terlepas dari kekurangan. Atas perkenan para pembaca makalah ini, lebih- lebih juga menyampaikan kritik membangun, kami sampaikan hormat dan terima kasih.

Cilegon, 19 Februari 2012

Penyusun
6.1 KESIMPULAN
             Hasil akhir dari Tuner FM Stereo merupakan komponen untuk Radio FM Tuner Receiver  yang berfungsi untuk mencari frekwensi antara 87.5 – 108 Mhz.  Dan Tuner FM ini berhubungan dengan sejarah sistem komunikasi.  Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu “communicate” yang artinya berpartisipasi/ memberitahukan/ menjadi milik bersama. Menurut Bahasa Indonesia, komunikasi diartikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antar manusia, antara 2 orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Dan menurut PT. Telkom,  komunikasi diartikan sebagai setiap pemancaran, pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optic, radio atau sistem elektronika lainnya. Selain berhubungan dengan komunikasi, Tuner FM juga berhubungan erat dengan Radio. Maka dari itu,  komunikasi dan sejarah Radio memiliki hubungan dengan materi Tuner FM Stereo ini.










Rectangular Callout: Nama : Guntoro Dwi Cahyo 
Kelas  : IX D
         Saran:  Kita harus memahami materi yang dibuat dalam makalah ini, karena materi ini dapat menambah wawasan bagi kita semua. 
         Kritik: makalah ini sudah bagus, tetapi alangkah baiknya makalah ini di perbaiki lebih baik lagi dan makalah yang disajikan lebih lengkap .

4.2 KRITIK DAN SARAN























Nama : ………………………………………...
Kelas  : ………………………………………….
Kritik dan Saran :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
Nama : ……………………………………….
Kelas  : ……………………………………….
Kritik dan Saran :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Nama : ………………………………………….
Kelas  : ………………………………………….
Kritik dan Saran :
             ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Nama : …………………………………………..
Kelas  : …………………………………………..
Kritik dan Saran :
             …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
DAFTAR GAMBAR/LAMPIRAN

   
   

















   




















   
   
  

IMG-20120110-03221.jpg









                                                                                                                                               
























Rangkaian Tuner FM Stereo sebelum dipasang kabel.













Hasil akhir dari tugas kelompok kami.
DAFTAR NAMA ANGGOTA DAN NILAI

NO.
NAMA ANGGOTA
TTD
NILAI
1.
Amarila Novenia Indra Cahyani
1.
2.
Muhammad Nadief Azka  
2.
3.
Nova Silvia
3.
4.
Putri Ayu Cahyaning Pambudi
4.
5.
Rizkillah
5.
6.
Rory Restiana
6.
7.
Ryan Hadi Permana
7.
8.
Syaiful Anwar 
8.
9.
Tika Febriantina
9.
 
NILAI KELOMPOK :                                 


DAFTAR PUSTAKA



http://jonke1610.wordpress.com/                                                                                 = ELCO

http://forum.allaboutcircuits.com/showthread.php?t=42402                              = Socket IC

http://mufarielectronic.wordpress.com/2010/08/24/la1260/                               = IC LA1260

http://mufarielectronic.wordpress.com/2010/08/                                                   = IC LA3361

http://www.thefullwiki.org/Resistor_color_code                                                    = Resistor

http://www.infoservicetv.com/pengenalan-komponen-tv.html                      = Trafo IF

http://en.wikipedia.org/wiki/File:Diodo_LED_verde.jpg                                       = LED


http://www.hisupplier.com/a-power-transistor/                                                     = Transistor


http://belektron.blogspot.com/  = Solder, Tang Potong, Obeng.

http://reynoldshendra.wordpress.com/2011/03/15/peralatan-elektronika-yang-standar-di-pakai/         = Kawat Timah dan Solder Atraktor.MAKALAH ELEKTRONIKA
TUNER FM STEREO










DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
KELAS IX D

SMP NEGERI 2 CILEGON
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INRNASIONAL
2011-2012
KATA PENGANTAR

              Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga proses pembuatan “Makalah Elektronika Tuner FM Stereo” ini dapat terselesaikan dan berjalan lancar.  Penulisan makalah adalah salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran elektronika.  Penyusun merangkum dari berbagai lektur sumber seperti Wikipedia serta buku referensi dari perpustakaan sekolah dalam menyusun makalah ini. Dengan sumber- sumber itu, di samping validitas data dan kebenaran materi kiranya dapat di jaga keterbukaan dan kelestariannya.
                   Makalah ini berisi materi-materi yang sangat penting dalam pembelajaran elektronika kelas IX SMP.  Materi disusun secara runtun dengan penjelasan yang sederhana.  Batasan dan keterangan tentang materi Tuner FM Stereo ini sesuai dengan maksud dan tujuan makalah ini, sedapat mungkin diringkaskan dan disederhanakan untuk kemudahan - kemudahannya, tidak diterapkan dalam ungkapan serba ilmiah yang bersifat keahlian dan falsafi. Penafsiran materi ini sewajarnya dikemukakan sebagai apa adanya. Dengan penjelasan seperti itu, siswa diharapkan memahami materi yang telah disajikan.
                   Kami menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan. Guna penyempurnaan selanjutnya kami secara terbuka, menerima kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca yang dapat membangun untuk memperbaiki makalah ini.  Oleh karena itu, kepedulian pembaca untuk menilai dan memberikan kritik dan saran akan menentukan kualitas dan kesempurnaan makalah ini di masa mendatang. Mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dalam makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat. Terima kasih untuk semuanya.


Cilegon,     Februari 2012


Penyusun











DAFTAR LEGALITAS
               
                Kami memohon kepada Wali kelas dan Guru Bidang Study untuk menandatangani makalah ini sebagai bukti bahwa kami telah menyelesaikan tugas ini.








         Mengetahui,                                                                                        Cilegon,     Februari 2012   
           Wali Kelas                                                                                                 Guru Bidang Study



Hj. Naziah Tamaen,S.Pd                                                                               Tandi Rustiandi,S.Pd
  NIP :                                                                                                                NIP :




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ____________________________________________________ i
DAFTAR LEGALITAS ___________________________________________________ ii
DAFTAR ISI ____________________________________________________________ iii
BAB 1. PENDAHULUAN _________________________________________________ 1
1.1  LATAR BELAKANG MASALAH ______________________________________ 1
1.2  TUJUAN PENYUSUNAN ___________________________________________ 2
1.3  SISTEMATIKA PENYUSUNAN ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­_______________________________________ 3
BAB 2. SEPUTAR PENGETAHUAN ___________________________________________ 4
   2.1 SISTEM KOMUNIKASI ____________________________________________ 5
    2.1.1 SEJARAH KOMUNIKASI _______________________________________ 5
    2.1.2 PENGERTIAN KOMUNIKASI ____________________________________ 6
    2.1.3 JENIS – JENIS KOMUNIKASI ______________________________________ 6
    2.1.4 PROSES KOMUNIKASI __________________________________________ 7
    2.1.5 MODEL – MODEL KOMUNIKASI ________________________________ 7
    2.1.6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI ______________________ 7
  2.2 SISTEM RADIO _________________________________________________ 8
   2.2.1 SEJARAH RADIO _______________________________________________  9
   2.2.2 LAHIRNYA RADIO REPUBLIK INDONESIA ____________________________  9
   2.2.3 PENGERTIAN RADIO ___________________________________________ 10
BAB 3. ADAPTOR _______________________________________________________  11
         3.1 PENGERTIAN ADAPTOR____________________________________________ 10
         3.2 CARA PEMELIHARAAN ADAPTOR ____________________________________   3
         3.3 KERUSAKAN PADA ADAPTOR DAN CARA MEMPERBAIKINYA _______________ 4
BAB 4. AUDIO AMPLIFIER _____________________________________________  4
4.1 PENGERTIAN AUDIO AMPLIFIER _____________________________________  5
4.2 SKEMA BLOK AUDIO AMPLIFIER _____________________________________  5
         4.3 BAGIAN-BAGIAN AUDIO AMPLIFIER ________________________________ 5
BAB 5. TUNER FM STEREO ________________________________________________ 6
5.1 SEJARAH TUNER FM STEREO ________________________________________ 7
5.2 PENGERTIAN TUNER FM STEREO _____________________________________ 8
5.3 FUNGSI TUNER FM STEREO ___­­_____________________________________ 9
5.4 PRAKTIKUM TUNER FM STEREO ____________________________________ 10
BAB 6. PENUTUP _______________________________________________________  11
6.1 KESIMPULAN ___________________________________________________  12
6.2 KRITIK DAN SARAN _______________________________________________ 13
DAFTAR GAMBAR/LAMPIRAN ______________________________________________ iv
DAFTAR NAMA ANGGOTA DAN NILAI ________________________________________  v
DAFTAR PUSTAKA _______________________________________________________ vi





BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
            Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Setelah berkembangnya sistem komunikasi, akhirnya seorang ilmuan menemukan system Radio. Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Dalam Sistem Radio, terdapat beberapa rangkaian mulai dari Adaptor, Audio Amplifier dan Tuner FM Stereo. Pengertian Adaptor adalah suatu alat yang dapat menurunkan tegangan dan merubah arus listrik AC ke DC. Audio Amplifier adalah sebuah alat yang berfungsi memperkuat sinyal audio dari sumber-sumber sinyal yang masih kecil sehingga dapat menggetarkan membran speaker dengan level tertentu sesuai kebutuhan. Penerima radio FM stereo merupakan penerima radio FM mono yang dilengkapi dengan dekoder stereo. Untuk mempermudah pemahaman diatas mari kita pelajari materi-materi berikut.

1.2  TUJUAN PENYUSUNAN
             Mata pelajaran elektronika merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada  kreativitas siswa  dalam memahami dan cara merangkai suatu karya elektronik. Dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar. Seperti salah satu contohnya yaitu, pemahaman materi dan praktikum dalam pembuatan suatu karya elektronik Tuner FM Stereo.  
             Tujuan penyusunan makalah ini yaitu pengembangan keterampilan dalam pembuatan karya elektronik Tuner FM Stereo, menampilkan hasil laporan dari praktikum yang sudah dilakukan. Dan sebagai salah satu tugas persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran elektronika sebagai pengulangan materi yang telah di praktekkan  dan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi Tuner FM Stereo yang telah dikuasai siswa dalam praktikum , dan yang dikembangkan dalam makalah ini sebagai pembuatan karya ilmiah Tuner FM Stereo. Merupakan kegiatan untuk mengaplikasikan suatu konsep yang harus dikerjakan secara berkelompok, agar siswa memiliki keterampilan sosial.
             Tujuan di atas dapat tercapai dengan semangat dan kerja keras bersama dari berbagai pihak, baik semasa proses pracetak, proses cetak dan finishing atau fit to print. Dengan demikian, akan tercipta generasi bangsa yang kreatif dan berkualitas.

1.3  SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Dalam menyajikan makalah ini kami, menyajikan makalah dalam bentuk seperti ini :
KATA PENGANTAR
DAFTAR LEGALITAS
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.4  LATAR BELAKANG MASALAH
1.5  TUJUAN PENYUSUNAN
1.6  SISTEMATIKA PENYUSUNAN
BAB 2. SEKILAS PENGETAHUAN
2.1 SISTEM KOMUNIKASI
2.1.1 SEJARAH KOMUNIKASI
2.1.2 PENGERTIAN KOMUNIKASI
2.1.3 JENIS – JENIS KOMUNIKASI
2.1.4 PROSES KOMUNIKASI
2.1.5 MODEL – MODEL KOMUNIKASI
2.1.6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
   2.2 SISTEM RADIO
           2.2.1 SEJARAH RADIO
           2.2.2 LAHIRNYA RADIO REPUBLIK INDONESIA
                2.2.3 PENGERTIAN RADIO
        BAB 3. ADAPTOR
                   3.1 PENGERTIAN ADAPTOR
                   3.2 CARA PEMELIHARAAN ADAPTOR
                   3.3 KERUSAKAN PADA ADAPTOR DAN CARA MEMPERBAIKINYA
BAB 4. AUDIO AMPLIFIER
          4.1 PENGERTIAN AUDIO AMPLIFIER
          4.2 SKEMA BLOK AUDIO AMPLIFIER
4.3 BAGIAN-BAGIAN AUDIO AMPLIFIER
BAB 5. TUNER FM STEREO
5.1 SEJARAH TUNER FM STEREO
5.2 PENGERTIAN TUNER FM STEREO
5.3 FUNGSI TUNER FM STEREO
5.4 PRAKTIKUM TUNER FM STEREO
BAB 6. PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
6.2 KRITIK DAN SARAN
DAFTAR GAMBAR/LAMPIRAN
DAFTAR NAMA ANGGOTA DAN NILAI
DAFTAR PUSTAKA












BAB 2
SEKILAS PENGETAHUAN

2.1     SISTEM KOMUNIKASI :
          2.1.1       SEJARAH KOMUNIKASI
          Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif, komunikasi bertujuan atau komunikasi tak bertujuan.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.
2.1.2 PENGERTIAN KOMUNIKASI :
          Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu “communicate” artinya berpartisipasi/memeberitahukan/menjadi milik bersama. Menurut Bahasa Indonesia, Komunikasi artinya pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antar manusia,antara 2 orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Menurut PT. Telkom, Komunikasi artinya adalah setiap pemancaran, pengiriman, atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optic, radio atau sistem elektronika lainnya.
             Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
             Pengiriman pesan disebut komunikator. Sedangkan, penerima pesan disebut komunikan.
             2.1.3 JENIS – JENIS KOMUNIKASI
A. Berdasarkan Perosesnya
·      Komunikasi Primer adalah komunikasi langsung tanpa menggunakan pelipat ganda pesan.
·      Komunikasi Sekunder adalah komunikasi yang menggunakan pelipat ganda pesan. Alat pelipat ganda pesan seperti microphone.
B. Berdasarkan Kejadiannya
·      Komunikasi Satu Arah (Singel Douplex) adalah komunikator menyampaikan informasi dengan komunikan, tetapi komunikan tidak bisa merespon ke komunikator. Dan komunikasi ini jaraknya selalu jauh. Contoh komunikasi ini misalnya, Majalah, Koran, Televisi, Radio,dll.
·      Komunikasi Dua Arah (Douplex) adalah Komunikator menyampaikan informasi kepada komunikan dan komunikan dapat merespon. Contonya : Telepon. Komunikasi ini terbagi menjadi 2, yaitu
Ø Half Douplex adalah komunikasi 2 arah yang menggunakan alat bantu karena jaraknya berjauhan dan berbicara saling bergantian. Contoh : Walkie Talkie, Interkom.
Ø Full Douplex adalah komunikasi 2 arah yang bebicara dan mendengarnya secara bergantian.
2.1.4 PROSES KOMUNIKASI
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
  1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
  2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
Sedangkan, media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan :
  1. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
  2. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.

2.1.5        MODEL - MODEL KOMUNIKASI :
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.
  1. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.

B.      Model Interaksional

Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain.  Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.

C.      Model Transaksional

Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.  Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.

2.1.6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI

Faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya :
A.      Latar Belakang Budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
B.      Ikatan Kelompok Atau Group
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
C.      Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.
D.      Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.
E.       Situasi  :   Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.
2.2      SISTEM RADIO
     2.2.1 SEJARAH RADIO
      Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim, yang menggunakan radio untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morseantara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah saat tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dengan kapal terdekat dan komunikasi ke stasiun darat. Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikanProgram 14 Titik Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang. Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk mengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar. Sekarang, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja.
2.2.2 LAHIRNYA RADIO REPUBLIK INDONESIA
Dengan dihentikannya siaran radio dari semua Hoso Kyoku sejak tanggal 19 Agustus 1945. Masyarakat menjadi buta berita. Yang sangat menggelisahkan masyarakat adalah tidak diketahui apa yang harus dilakukan setelah Indonesia diproklamasikan sebagai negara merdeka sejak 17 Agustus 1945.
Bagi orang radio semakin jelas, bahwa dalam situasi yang demikian, siaran radio merupakan alat yang mutlak diperlukan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk berhubungan dan memberi tuntunan kepada rakyat, apa yang harus dikerjakan.
Dari berita-berita radio luar negeri diketahui, bahwa yang akan menduduki Jawa dan Sumatera adalah tentara Inggris atas nama sekutu. Tugas mereka melucuti tentara Jepang dan memelihara keamanan, sampai pemerintahan Belanda dapat menjalankan kembali kekuasaanya di Indonesia.
Dengan berita-berita itu kita ketahui, bahwa kedaulatan Belanda atas Indonesia masih diakui oleh sekutu. Suatu pemerintahan yang disebut "Netherlands Indie Civil Administration" disingkat NICA, akan didirikan di Indonesia oleh pemerintah kerajaan Belanda.
Masalah yang akan dihadapi Republik Indonesia dalam waktu dekat adalah :
1.     Sebelum tentara Inggris datang, tentara Jepang akan memegang kuasa dari sekutu menjaga keamanan di Indonesia;
2.     Setelah tentara Inggris datang (menurut berita luar negeri akhir September 1945), Pemerintah Republik Indonesia harus berhadapan dengan tentara Inggris dan Nica.
3.     Setelah tentara Inggris selesai dengan tugasnya, pemerintah Republik Indonesia harus berhadapan dengan tentara Belanda yang akan menggantikan tentara Inggris.
4.      Jika Pemerintah Republik Indonesia berpegang teguh pada proklamasi 17 Agustus dengan UUD 45 yang mulai berlaku 18 Agustus 1945, Pemerintah Republik Indonesia harus menolak beroperasinya tentara Inggris dan NICA di wilayah kedaulatannya akan dilanggar.
Dalam menghadapi masalah-masalah tersebut,jelaslah,pemerintah RI harus mempunyai hubungan yang cepat dan erat dengan seluruh rakyat yang akan mrnjadi kekuatan utama.
Satu-satunya alat komunikasi ialah siaran radio.sesuai dengan pemikiran sebelumnya,maka sebelum tentara Inggris mendart kita sudah harus melaksanakan:
1.     Pembentukan satu organisasi siaran radio nasional.
2.     Menguasai semua pemancar di 8 stasiun radio didaerah Jawa.
Untuk itu tidak ada jalan lain,kecali mengadakan pertemuan dengan wakil-wakil dari 8 bekas Hoso Kyoku. Tempat yang dipilih adalah Jakarta.
2.2.3 PENGERTIAN RADIO
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).


















BAB 3
ADAPTOR

3.1 PENGERTIAN ADAPTOR
Adaptor adalah suatu alat yang dapat menurunkan tegangan dan merubah arus listrik AC ke DC. Di dalam rangkaian adaptor terdapat trafo yang berfungsi menaikkan dan menurunkan tegangan. Trafo ada dua jenis yaitu :
1. Trafo step up (menaikkan tegangan)
2.
Trafo step down (menurunkan tegangan)
             Di dalam penggunaan adaptor ada yang memakai trafo CT biasanya digunakan untuk rangkaian catu daya amplifier atau speaker aktif.Dan ada pula yang memakai trafo switching biasanya digunakan untuk adaptor charger handphone.
             Di dalam penggunaan adaptor kita juga harus memperhatikan kondisi adaptor ,apakah adaptor itu berfungsi dengan baik atau tidak.Adaptor dengan kondisi yang baik dapat meng-optimalkan kinerja adaptor serta mengurangi dampak konsleting pada adaptor. Adaptor yang sering dibersihkan dan dirawat memiliki ketahanan dan kemampuan yang maksimal. Dengan begitu kita harus tahu cara pemeliharaan adaptor yang baik dan benar karena adaptor yang sering dirawat akan lebih tahan lama dalam penggunaannya.
3.2 CARA PEMELIHARAAN ADAPTOR :
*Membersihkan adaptor dari debu
              Cara yang tepat untuk membersihkan adaptor dari debu adalah dengan menggunakan kain basah serta jangan lupa untuk mencabut body adaptor dari rangkaian,lalu lap secara merata sampai ke ujung-ujung body adaptor.dan untuk membersihkan jack(pelatuk) adaptor gunakan kain kering.
*Membersihkan rangkaian adaptor
              Dalam membersihkan rangkaian adaptor kita harus berhati-hati karena kalau tidak berhati-hati dapat menimbulkan kerusakan serta kelecetan pada rangkaian maka itu gunakan kain kering atau tisu kering untuk membersihkan rangkaian dari debu dan bersihkan secara merata dengan menggosokkan secara perlahan-lahan.
*Hindari adaptor dari tempat yang lembab dan berair
              Menghindari adaptor dari tempat yang lembab dan berair adalah cara yang tepat dalam pemeliharaan adaptor karena apabila adaptor ditaruh di tempat yang lembab dan berair dapat menyebabkan komponen-komponen adaptor rusak serta dapat menyebabkan konsleting jika suatu saat adaptor dipakai.
             Disamping perawatan dan pemeliharaan adaptor,kita harus tahu juga apakah adaptor yang kita pakai berkondisi baik atau tidak.Cara mengetahui apakah adaptor kita berkondisi baik atau tidak yaitu dengan cara melakukan pengecekan yaitu
* Cek tegangan output adaptor dengan menggunakan AVOmeter (Multitester)
              Mengecek tegangan output adaptor berarti meyakini apakah adaptor berkondisi baik atau tidak apabila setelah di cek adaptor tidak memiliki tegangan output maka adaptor dalam kondisi rusak.
*Cek suhu trafo pada adaptor
           Bila saat pengecekan suhu pada adaptor memiliki panas yang berlebih berarti adaptor dalam kondisi rusak.
           Setelah pengecekan adaptor selesai muncul permasalahan yang timbul mengenai adaptor.Berikut dibawah ini adalah permasalahan-permasalahan yang kita jumpai pada adaptor :
*Output tegangan pada adaptor tidak ada
*Output tegangan pada adaptor tidak sesuai dengan nilai tegangan pada Output IC(tidak normal)
*Output tegangan pada adaptor tidak stabil (Tegangan naik turun)
*Adaptor mengeluarkan hawa panas yang berlebihan sehingga casing meleleh
3.3 KERUSAKAN PADA ADAPTOR DAN CARA MEMPERBAIKINYA
Di dalam penggunaan adaptor terdapat kerusakan-kerusakan yang timbul.Apabila adaptor berfungsi dengan tidak normal selayaknya adaptor atau adaptor mati total kemungkinan kerusakan pada bagian kabel jack input,,Trafo dan rangkaian maka itu lakukan pengecekan pada bagian tersebut.Berikut dibawah ini adalah cara untuk melakukan pengecekan pada bagian tersebut dan solusi untuk menanganinya.
A. Kabel jack input
Lihat dan cek jack input adaptor apakah kabelnya terhubung dengan baik pada adaptor dan sumber tegangan ,kalau tidak terhubung dengan baik maka kabel jack atau pelatuk jack rusak/putus maka solusinya ganti kabel jack atau pelatuk jack.
B. Transformator
Trafo adalah bagian terpenting pada adaptor apabila trafo rusak dapat menyebabkan adaptor mati total.Maka itu Cek output trafo apakah ada tegangan keluar atau tidak , kalau tidak ada berarti trafonya rusak.Solusinya trafo harus diganti.
C. Rangkaian
Jika output trafo ada tegangan tetapi output adaptor tidak ada tegangan berarti tidak diragukan lagi yaitu rangkaian catu dayanya rusak.
Solusinya :
-Cek dioda apakah berfungsi dengan baik yaitu dengan menggunakan AVOmeter.
-Cek apakah elco bekerja dengan normal yaitu dengan mencabut elco dari rangkaian lalu tes dengan AVOmeter jika elco rusak ganti dengan elco yang baru.
-Cek output tegangan IC (IC7805,IC 7812 dan IC lainnya)Kalau tidak ada tegangan berarti IC rusak maka itu harus diganti.













BAB 4
AUDIO AMPLIFIER

4.1  SEJARAH
Audio Amplifier diciptakan pada 1909 oleh Lee De Forest ketika ia menemukan tabung vakum triode. Triode itu tiga terminal perangkat dengan kotak kontrol yang dapat memodulasi aliran elektron dari filamen ke plate. Amplifier vakum triode digunakan untuk membuat radio AM pertama.
Pada masa awal,audio amplifier didasarkan pada tabung hampa udara(juga dikenal sebagai katup), dan beberapa di antaranya dicapai terutama kualitas tinggi (misalnya, amplifier Williamson dari 1947 -9).Kebanyakan audio amplifier modern didasarkan pada perangkat solid state (transistora seperti BJTs, FETs dan MOSFET), tetapi masih ada beberapa yang lebih memilih amplifier berbasis tabung, karena suara katup dianggap 'hangat'. Audio amplifier berdasarkan transistor menjadi praktis dengan ketersediaan luas transistor murah di akhir 1960-an.
4.2 PENGERTIAN AUDIO AMPLIFIER
                Audio Amplifier adalah sebuah alat yang berfungsi memperkuat sinyal audio dari sumber-sumber sinyal yang masih kecil sehingga dapat menggetarkan membran speaker dengan level tertentu sesuai kebutuhan.
4.2 SKEMA BLOK AUDIO AMPLIFIER




4.3 BAGIAN-BAGIAN AUDIO AMPLIFIER
      1. Input Sinyal
                Input sinyal dapat berasal dari beberapa sumber, antara lain dari CD/DVD Player, Tape , Radio AM/FM, Microphone, MP3 Player Ipod dll. Masing-masing sumber sinyal tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Bagian input sinyal harus mampu mengadaptasi sinyal-sinyal tersebut sehingga sama pada saat dimasukkan ke penguat awal ( pre-amp).
2. Pengut Awal ( Pre-amp )
                Penguat awal berfungsi sebagai penyangga dan penyesuaian level dari masing-masing sinyal input sebelum dimasukkan ke pengatur nada. Hal ini bertujuan agar saat proses pengaturan nada tidak terjadi kesalahan karena pembebanan/loading. Penguat depan harus mempunyai karaktristik penyangga/buffer dan berdesah rendah.
3. Pengatur Nada ( Tone Control )
                Pengatur nada bertujuan menyamakan ( equalize ) suara yang dihasilkan pada speaker agar sesuai dengan aslinya ( Hi-Fi ). Pengatur nada minimal mempunyai pengaturan untuk nada rendah dan nada tinggi. Selain itu ada jugajenis pengatur nada yang mempunyai banyak kanal pengaturab pada frekuensi tertentu yang biasa disebut dengan rangkaian Equalizer. Prinsip dasar pengaturan nada diperoleh dengan mengatur nila R/C resonator pada rangkaian filter.
4. Speaker
                Speaker berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi suara. Semakin besar daya sebuah speaker biasanya semakin besar pula bentuk fisiknya. Secara umum speaker terbagi  menjadi tiga, yaitu Woofer (bass), Squaker (middle), dan tweeter (high). Impedansi speaker antara 4ohm, 8ohm dan 16ohm.
                Saat ini ada juga speaker yang di sebut dengan subwoofer, yaitu speaker yang mampu memproduksi sinyal audio dengan frekuensi yang sangat rendah di bawah woofer.
5. Power Supply
                Power supply merupakan rangkaian pencatu daya untuk semua rangkaian. Secara umum power supply mengeluarkan dua jenis output, yaitu output teregulasi dan tidak teregulasi. Output teregulasi di pakai untuk rangkaian pengatur nada dan penguat awal, sementara rangkaian power supply tidak teregulasi di pakai untuk rangkaian power amplifier.








BAB 5
TUNER FM STEREO

5.1 SEJARAH TUNER FM STEREO
Frequensi Modulation Radio atau kita kenal sebagai Radio FM dipatenkan 26 Desember 1933 di Amerika oleh Edwin Howard Armstrong. Melalui regulasi Federal Communications Commision (FCC) stasiun W1XOJ untuk pertama kalinya membroadcast siarannya pada tanggal 5 Januari 1937 yang didemonstrasikan langsung oleh Armstrong pada spektrum frekuensi 42-49MHz dan FCC memberi ijin frekuensi tersebut untuk pemakaian komersial, yang kemudian dibentuklah Yankee Network untuk penjualan perangkat penyiaran radio FM (sampai tahun 1945 mencapai 55 stasiun radio FM), dengan propaganda kualitas FM jauh lebih bagus (dan bisa stereo) daripada radio AM(Amplitudio Modulation) yang sudah lebih dulu dipakai. 

Tahun 1945 Radio Corporation of America (RCA) mendesak FCC untuk memindahkan frekuensi FM ke yang lebih tinggi (88-108MHz) karena interferensi dengan sinyal televisi dan untuk melebarkan penggunaan frekuensi televisi sebesar 40MHz dengan menggeser frekuensi FM. Armstrong yang memiliki paten FM gagal menggeser ke frekuensi yang lebih tinggi. RCA kemudian mengambil alih paten Armstrong yang membuat hancur Yankee Network, hingga akhirnya Armstrong bunuh diri loncat dari apartemennya, tragis! Kemudian mantan istrinya bersama sang janda Armstrong mengajukan tuntutan persidangan hingga hak paten dipulihkan kembali pada tahun 1967.

5.2 PENGERTIAN TUNER FM STEREO
Penerima radio FM stereo merupakan penerima radio FM mono yangdilengkapi dengan dekoder stereo. Dekoder stereo ini hanya diperlukan untuk  proses stereo. Sehingga sinyal mono yang melewati dekoder stereo tidak diproses.Adapun fungsi setiap blok penerima FM stereo, yaitu:
Ø  Penguat RF, memperkuat frekuensi radio yang berasal dari pemancar FM yang ditangkap oleh antena untuk diumpan ke pencampur.
Ø  Osilator Lokal, menghasilkan getaran sinus berkesinambungan dengan frekuensi 10.7 MHz lebih tinggi dari frekuensi antenna untuk diumpan ke pencampur.
Ø  Pencampur, mencampur frekuensi antenna dari penguat RF dengan frekuensi osilator dan hasilnya adalah frekuensi antara (IF) yaitu 10.7MHz.
Ø  Penutuh, membatasi/memangkas amplitudo gelombang bermodulasi agar amplitudonya rata (berupa sinyal FM murni).
Ø  Detektor FM, mendeteksi perubahan frekuensi menjadi perubahan tegangan sinyal radio.
Ø  Peng-aksen, menekan penguatan frekuensi audio tinggi yang berlebihan yang berasal dari pemancar.
Ø  Kemudi Frekuensi Otomatik (AFC), mengatur frekuensi osilator lokal secara otomatik agar mantap.
Ø  Pengaturan penguatan Otomatik (AGC), mengatur penguatan penguat IF dan RF secara otomatik agar hasil keluaran dari detektor hampir konstan.
Ø  Dekoder stereo, memisahkan sinyal kiri (L) dan sinyal kanan (R) dari bentuk kompositnya. Sistem VCO (Voltage Controlled Oscillator) yang digunakan pada radio FM memanfaatkan perubahan tegangan untuk melakukan pencarian gelombang.
5.3 FUNGSI TUNER FM STEREO
            Mencari frekuensi antara 87,5 – 108 MHZ
5.4 PRAKTIKUM TUNER FM STEREO
A. TUJUAN      : Kita dapat mengetahuai cara merakit tuner FM Stereo yang baik dan benar dan kesalahan-kesalahan dari cara perakitan tuner FM.
B. SKEMA TUNER FM STEREO






C. ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM “PRAKTIKUM TUNER FM STEREO” :
1.    Solder Listrik
2.    Solder Atraktor
3.    Tang Potong
4.    Gergaji triplek
5.    Bor
D.     BAHAN  yang digunakan dalam “PRAKTIKUM TUNER FM STEREO” :
1.    PCB
2.    Kawat Timah
3.    Resistor yang bernilai 10 Ω, 5K6 Ω, 330 Ω, 1K Ω, 15K Ω, 3K3 Ω, 470 Ω, 6K8 Ω, 4K7Ω, dan 47 Ω.
4.    Kondensator (Nonpolar) :  Keramik , Mika, Kertas,
5.    Kondensator Bipolar (ELCO)
6.     Dioda
7.    LED
8.    IC LA1260, LA3361 dan Soket
9.    Potensiometer
10. Trimpot
11.  Tuner
12.  Transistor
13.  Trafo IF
14.  Kabel RCA
15. Kabel NYY 0,8
16. Kaki Penyanggah PCB
17. Triplek
E.      CARA KERJA PRAKTIKUM :
Ø  Panaskan solder  sampai suhu antara 30o – 40o
Ø  Pasang komponen pada papan PCB satu-persatu : dimulai dari Resistor, Dioda, Kondensator Nonpolar ( Kondensator Mika, Kondensator Keramik, Kondensator Kertas), Kondensator Bipolar (ELCO), Soket, LED, Potensiometer, Trimpot, Transistor, Trafo IF, IC
Ø Solder menggunakan timah sampai berbentuk kerucut
Ø Potong kaki komponen yang tersisa menggunakan tang potong
Ø Pasang tuner (tuning)  dengan baut dan menggunakan obeng.
Ø Pasang Kabel NYY 0,8 pada titik-titik tuner FM dan jangan sampai menyentuh body Tuner FM tersebut. Cara Pemasangannya : Titik 1 pada tuner ke Antena, Titik 2 ke simbol angka  3 pada PCB, Titik 3 ke simbol angka 4 pada PCB, dan Titik 6 ke simbol angka 6 pada PCB.
Ø  Potong Kabel RCA menjadi 2 bagian. Lepas kulit bagian luar Kabel RCA sampai terlihat Kabel dalamnya, kupas kabel RCA bagian dalam dan lilit Kabel RCA yang kulit dalamnya berwarna putih, dan solder kabel RCA tersebut pada papan PCB yang bertuliskan OUTPUT, untuk berwarna  hitam dan merah bebas untuk dimasukan pada lubang yang bertuliskan L atau R sedangkan berwarna putih dimasukan ke lubang berwarna putih.
Ø Di belah 2 dari sisa Kabel RCA tersebut.  Lalu, kabel bagian terluar di kelupas sampai terlihat 2 kabel bagian dalamnya. Kemudian, 2 kabel tersebut di kelupas lagi sampai terlihat tembaganya/serabut.
Ø Kabel tersebut di pasang ke PCB yang bertuliskan DC 12 Volt. Kabel berwarna putih (-) dan kabel merah (+).
Ø Setelah  itu, Rangkaian Tuner FM Stereo tersebut di uji !
Ø Setelah berhasil, pasang rangkaian tersebut menggunakan kaki penyanggah PCB  pada triplek
F.      HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM :
      Hasil perakitan berhasil. Namun, pada saat pengujian suara yang dihasilkan kurang bersih karena belum dipasang Antena.
G.     KESIMPULAN PRAKTIKUM :
       Dalam pembuatan Tuner FM stereo harus memiliki ketelitien yang cukup tinggi, jika kita tidak teliti, akan berakibat fatal.
                                    
















BAB 6
PENUTUP

          Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang  Tuner FM Stereo ini. Makalah ini dapat terselesaikan, tidak lepas dari kerja sama dari berbagai pihak, baik semasa proses pracetak, proses cetak dan finishing. Oleh karena itu, penulis pun tentu wajib berterima kasih kepada Tim Penyusun Makalah Tuner FM Stereo yang ikut menyiapkan naskah ini sampai fit to print. Meski ada banyak makalah sejenis, tetapi baik judul maupun isi autentik adalah hasil kerja penulis menyusun lewat berbagai sumber yang akurasi datanya serta aspek validitasnya tidak di ragukan lagi.
             Kami berharap makalah ini dapat berguna tidak hanya untuk saat ini namun untuk waktu yang akan datang. Tak lupa kami memohon maaf sekiranya ada hal- hal yang tidak berkenan di hati anda sekalian, karena pada dasarnya kami masih dalam proses pembelajaran. Kritik dan saran diperlukan untuk melengkapi makalah ini. Kami harapkan, karena tidak ada sebuah karya yang terlepas dari kekurangan. Atas perkenan para pembaca makalah ini, lebih- lebih juga menyampaikan kritik membangun, kami sampaikan hormat dan terima kasih.

Cilegon, 19 Februari 2012

Penyusun
6.1 KESIMPULAN
             Hasil akhir dari Tuner FM Stereo merupakan komponen untuk Radio FM Tuner Receiver  yang berfungsi untuk mencari frekwensi antara 87.5 – 108 Mhz.  Dan Tuner FM ini berhubungan dengan sejarah sistem komunikasi.  Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu “communicate” yang artinya berpartisipasi/ memberitahukan/ menjadi milik bersama. Menurut Bahasa Indonesia, komunikasi diartikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antar manusia, antara 2 orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Dan menurut PT. Telkom,  komunikasi diartikan sebagai setiap pemancaran, pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optic, radio atau sistem elektronika lainnya. Selain berhubungan dengan komunikasi, Tuner FM juga berhubungan erat dengan Radio. Maka dari itu,  komunikasi dan sejarah Radio memiliki hubungan dengan materi Tuner FM Stereo ini.

DAFTAR GAMBAR/LAMPIRAN

   
   

















   




















   
   
  

IMG-20120110-03221.jpg









                                                                                                                                               
























Rangkaian Tuner FM Stereo sebelum dipasang kabel.













Hasil akhir dari tugas kelompok kami.
DAFTAR NAMA ANGGOTA DAN NILAI

NO.
NAMA ANGGOTA
TTD
NILAI
1.
Amarila Novenia Indra Cahyani
1.
2.
Muhammad Nadief Azka  
2.
3.
Nova Silvia
3.
4.
Putri Ayu Cahyaning Pambudi
4.
5.
Rizkillah
5.
6.
Rory Restiana
6.
7.
Ryan Hadi Permana
7.
8.
Syaiful Anwar 
8.
9.
Tika Febriantina
9.
 
NILAI KELOMPOK :                                 


DAFTAR PUSTAKA



http://jonke1610.wordpress.com/                                                                                 = ELCO

http://forum.allaboutcircuits.com/showthread.php?t=42402                              = Socket IC

http://mufarielectronic.wordpress.com/2010/08/24/la1260/                               = IC LA1260

http://mufarielectronic.wordpress.com/2010/08/                                                   = IC LA3361

http://www.thefullwiki.org/Resistor_color_code                                                    = Resistor

http://www.infoservicetv.com/pengenalan-komponen-tv.html                      = Trafo IF

http://en.wikipedia.org/wiki/File:Diodo_LED_verde.jpg                                       = LED


http://www.hisupplier.com/a-power-transistor/                                                     = Transistor


http://belektron.blogspot.com/  = Solder, Tang Potong, Obeng.

2 komentar: