MAKALAH ELEKTRONIKA
TUNER FM STEREO
![]() |
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
KELAS IX D
SMP NEGERI 2 CILEGON
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INRNASIONAL
2011-2012
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga proses pembuatan “Makalah
Elektronika Tuner FM Stereo” ini dapat terselesaikan dan berjalan lancar. Penulisan
makalah adalah salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
pelajaran elektronika. Penyusun merangkum dari berbagai lektur
sumber seperti Wikipedia serta buku referensi dari perpustakaan sekolah dalam
menyusun makalah ini. Dengan sumber- sumber itu, di samping validitas data dan
kebenaran materi kiranya dapat di jaga keterbukaan dan kelestariannya.
Makalah ini berisi materi-materi yang sangat
penting dalam pembelajaran elektronika kelas IX SMP. Materi disusun secara runtun dengan penjelasan
yang sederhana. Batasan dan keterangan
tentang materi Tuner FM Stereo ini sesuai dengan maksud dan tujuan makalah ini,
sedapat mungkin diringkaskan dan disederhanakan untuk kemudahan - kemudahannya,
tidak diterapkan dalam ungkapan serba ilmiah yang bersifat keahlian dan
falsafi. Penafsiran materi ini sewajarnya dikemukakan sebagai apa adanya. Dengan
penjelasan seperti itu, siswa diharapkan memahami materi yang telah disajikan.
Kami menyadari makalah ini masih terdapat
kekurangan. Guna penyempurnaan selanjutnya kami secara terbuka, menerima kritik
dan saran yang konstruktif dari pembaca yang dapat membangun untuk memperbaiki
makalah ini. Oleh karena itu, kepedulian
pembaca untuk menilai dan memberikan kritik dan saran akan menentukan kualitas
dan kesempurnaan makalah ini di masa mendatang. Mohon maaf apabila masih banyak
kesalahan dalam makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat. Terima
kasih untuk semuanya.
Cilegon, Februari 2012
Penyusun
DAFTAR
LEGALITAS
Kami memohon kepada Wali kelas dan Guru Bidang Study
untuk menandatangani makalah ini sebagai bukti bahwa kami telah menyelesaikan
tugas ini.
Mengetahui, Cilegon, Februari 2012
Wali Kelas Guru Bidang Study
Hj. Naziah Tamaen,S.Pd Tandi
Rustiandi,S.Pd
NIP : NIP
:
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ____________________________________________________
i
DAFTAR LEGALITAS
___________________________________________________ ii
DAFTAR ISI
____________________________________________________________ iii
BAB 1. PENDAHULUAN _________________________________________________
1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ______________________________________
1
1.2 TUJUAN PENYUSUNAN ___________________________________________
2
1.3 SISTEMATIKA PENYUSUNAN _______________________________________
3
BAB 2. SEPUTAR PENGETAHUAN ___________________________________________
4
2.1 SISTEM KOMUNIKASI ____________________________________________
5
2.1.1 SEJARAH KOMUNIKASI _______________________________________
5
2.1.2
PENGERTIAN KOMUNIKASI ____________________________________ 6
2.1.3 JENIS – JENIS KOMUNIKASI
______________________________________ 6
2.1.4 PROSES KOMUNIKASI
__________________________________________ 7
2.1.5 MODEL – MODEL KOMUNIKASI
________________________________ 7
2.1.6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
______________________ 7
2.2
SISTEM RADIO _________________________________________________ 8
2.2.1 SEJARAH RADIO
_______________________________________________
9
2.2.2 LAHIRNYA RADIO REPUBLIK INDONESIA
____________________________ 9
2.2.3 PENGERTIAN RADIO
___________________________________________ 10
BAB 3. ADAPTOR _______________________________________________________ 11
3.1 PENGERTIAN ADAPTOR____________________________________________
10
3.2 CARA PEMELIHARAAN
ADAPTOR ____________________________________
3
3.3 KERUSAKAN PADA ADAPTOR
DAN CARA MEMPERBAIKINYA _______________ 4
BAB 4. AUDIO AMPLIFIER
_____________________________________________
4
4.1 PENGERTIAN AUDIO AMPLIFIER
_____________________________________ 5
4.2 SKEMA BLOK AUDIO
AMPLIFIER
_____________________________________ 5
4.3
BAGIAN-BAGIAN AUDIO AMPLIFIER
________________________________ 5
BAB 5. TUNER FM STEREO
________________________________________________ 6
5.1 SEJARAH TUNER FM STEREO
________________________________________ 7
5.2 PENGERTIAN TUNER FM STEREO
_____________________________________ 8
5.3 FUNGSI TUNER FM STEREO ________________________________________
9
5.4 PRAKTIKUM TUNER FM STEREO
____________________________________ 10
BAB 6. PENUTUP _______________________________________________________
11
6.1 KESIMPULAN
___________________________________________________ 12
6.2 KRITIK DAN SARAN
_______________________________________________ 13
DAFTAR GAMBAR/LAMPIRAN ______________________________________________ iv
DAFTAR NAMA ANGGOTA DAN NILAI ________________________________________ v
DAFTAR PUSTAKA _______________________________________________________
vi
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Komunikasi
adalah suatu proses
dimana seseorang atau
beberapa orang, kelompok,
organisasi,
dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan
dan orang lain. Setelah
berkembangnya sistem komunikasi, akhirnya seorang ilmuan menemukan system
Radio. Radio adalah teknologi yang
digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi
elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Dalam Sistem Radio, terdapat beberapa
rangkaian mulai dari Adaptor, Audio Amplifier dan Tuner FM Stereo. Pengertian Adaptor
adalah suatu alat yang dapat menurunkan tegangan dan merubah arus listrik AC ke
DC. Audio Amplifier
adalah sebuah alat yang berfungsi memperkuat sinyal audio dari sumber-sumber
sinyal yang masih kecil sehingga dapat menggetarkan membran speaker dengan
level tertentu sesuai kebutuhan. Penerima radio FM stereo
merupakan penerima radio FM mono
yang dilengkapi
dengan dekoder stereo. Untuk mempermudah
pemahaman diatas mari kita pelajari materi-materi berikut.
1.2 TUJUAN PENYUSUNAN
Mata
pelajaran elektronika merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada kreativitas siswa dalam memahami dan cara merangkai suatu karya
elektronik. Dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat
langsung dalam berbagai pengalaman belajar. Seperti salah satu contohnya yaitu,
pemahaman materi dan praktikum dalam pembuatan suatu karya elektronik Tuner FM
Stereo.
Tujuan
penyusunan makalah ini yaitu pengembangan keterampilan dalam pembuatan karya
elektronik Tuner FM Stereo, menampilkan hasil laporan dari praktikum yang sudah
dilakukan. Dan sebagai salah satu tugas persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
pelajaran elektronika
sebagai pengulangan materi yang telah di praktekkan dan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
materi Tuner FM Stereo yang telah dikuasai siswa dalam praktikum , dan yang dikembangkan dalam
makalah ini sebagai pembuatan karya ilmiah Tuner FM Stereo. Merupakan kegiatan
untuk mengaplikasikan suatu konsep yang harus dikerjakan secara berkelompok,
agar siswa memiliki keterampilan sosial.
Tujuan di atas dapat tercapai dengan semangat dan kerja
keras bersama dari berbagai pihak, baik
semasa proses pracetak, proses cetak dan finishing atau fit to print. Dengan
demikian, akan tercipta generasi bangsa yang kreatif dan berkualitas.
1.3 SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Dalam menyajikan makalah ini kami, menyajikan
makalah dalam bentuk seperti ini :
KATA PENGANTAR
DAFTAR LEGALITAS
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.4 LATAR BELAKANG MASALAH
1.5 TUJUAN PENYUSUNAN
1.6 SISTEMATIKA PENYUSUNAN
BAB 2. SEKILAS PENGETAHUAN
2.1 SISTEM KOMUNIKASI
2.1.1 SEJARAH KOMUNIKASI
2.1.2 PENGERTIAN KOMUNIKASI
2.1.3 JENIS – JENIS KOMUNIKASI
2.1.4 PROSES KOMUNIKASI
2.1.5 MODEL – MODEL KOMUNIKASI
2.1.6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
2.2 SISTEM RADIO
2.2.1 SEJARAH RADIO
2.2.2 LAHIRNYA RADIO REPUBLIK
INDONESIA
2.2.3 PENGERTIAN RADIO
BAB 3. ADAPTOR
3.1 PENGERTIAN
ADAPTOR
3.2 CARA
PEMELIHARAAN ADAPTOR
3.3 KERUSAKAN
PADA ADAPTOR DAN CARA MEMPERBAIKINYA
BAB 4. AUDIO AMPLIFIER
4.1
PENGERTIAN AUDIO AMPLIFIER
4.2
SKEMA BLOK AUDIO
AMPLIFIER
4.3
BAGIAN-BAGIAN AUDIO AMPLIFIER
BAB 5. TUNER FM STEREO
5.1 SEJARAH TUNER FM STEREO
5.2 PENGERTIAN TUNER FM STEREO
5.3 FUNGSI TUNER FM STEREO
5.4 PRAKTIKUM TUNER FM STEREO
BAB 6. PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
6.2 KRITIK DAN SARAN
DAFTAR GAMBAR/LAMPIRAN
DAFTAR NAMA ANGGOTA DAN NILAI
DAFTAR PUSTAKA
BAB
2
SEKILAS
PENGETAHUAN
2.1 SISTEM KOMUNIKASI :
2.1.1 SEJARAH
KOMUNIKASI
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan
kebutuhan organis. Sinyal-sinyal
kimiawi pada organisme
awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka
sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut
berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti
tarian kawin pada ikan.
Manusia
berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.
Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan,
dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif,
komunikasi transaktif, komunikasi bertujuan atau komunikasi tak bertujuan.
Melalui
komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami
oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang
disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Walaupun
komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini
menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi
digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan
peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon,
satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang
besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah
memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi
masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan
tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu
sendiri.
2.1.2 PENGERTIAN KOMUNIKASI :
Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu “communicate”
artinya berpartisipasi/memeberitahukan/menjadi milik bersama. Menurut Bahasa
Indonesia, Komunikasi artinya pengiriman dan penerimaan pesan atau
berita antar manusia,antara 2 orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami. Menurut PT. Telkom, Komunikasi artinya
adalah setiap pemancaran, pengiriman, atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar,
suara dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optic, radio atau
sistem elektronika lainnya.
Komunikasi
adalah suatu proses
dimana seseorang atau
beberapa orang, kelompok,
organisasi,
dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan
dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi
dengan bahasa nonverbal.
Pengiriman
pesan disebut komunikator. Sedangkan, penerima pesan disebut komunikan.
2.1.3 JENIS – JENIS KOMUNIKASI
A. Berdasarkan Perosesnya
·
Komunikasi Primer adalah komunikasi langsung tanpa menggunakan pelipat
ganda pesan.
·
Komunikasi Sekunder adalah komunikasi yang menggunakan pelipat ganda
pesan. Alat pelipat ganda pesan seperti microphone.
B. Berdasarkan Kejadiannya
·
Komunikasi Satu Arah (Singel Douplex) adalah komunikator menyampaikan
informasi dengan komunikan, tetapi komunikan tidak bisa merespon ke
komunikator. Dan komunikasi ini jaraknya selalu jauh. Contoh komunikasi ini
misalnya, Majalah, Koran, Televisi, Radio,dll.
·
Komunikasi Dua Arah (Douplex) adalah Komunikator menyampaikan informasi
kepada komunikan dan komunikan dapat merespon. Contonya : Telepon. Komunikasi
ini terbagi menjadi 2, yaitu
Ø Half Douplex adalah komunikasi 2 arah yang menggunakan
alat bantu karena jaraknya berjauhan dan berbicara saling bergantian. Contoh :
Walkie Talkie, Interkom.
Ø Full Douplex adalah komunikasi 2 arah yang bebicara
dan mendengarnya secara bergantian.
2.1.4 PROSES
KOMUNIKASI
Secara ringkas, proses berlangsungnya
komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
- Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi
dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud.
Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun
lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
- Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu
media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya
berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
Sedangkan, media (channel) alat yang menjadi
penyampai pesan dari komunikator ke komunikan :
- Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan
menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti
oleh komunikan itu sendiri.
- Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback)
atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti
atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
2.1.5
MODEL - MODEL KOMUNIKASI :
Dari
berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model
paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana
komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.
- Model Komunikasi Linear
Model
komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada
tahun 1949 dalam buku The
Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan
komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan
telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana
informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah
konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan
ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message)
dan penerima (receiver). Model
linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja
hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan
dalam proses komunikasi.
B. Model Interaksional
Model interaksional
dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses
komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi
berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima
kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu
berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah
orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial,
tepatnya melalui pengambilan peran orang lain.
Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai
kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional
adalah umpan
balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.
C. Model Transaksional
Model komunikasi
transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara
terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat
transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama
bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat
kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan
elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator)
melalukan proses negosiasi makna.
2.1.6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
Faktor
yang mempengaruhi komunikasi diantaranya :
A.
Latar
Belakang Budaya
Interpretasi
suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya,
sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan
maka komunikasi semakin efektif.
B. Ikatan Kelompok Atau Group
Nilai-nilai
yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
C. Harapan
Harapan
mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang
diharapkan.
D. Pendidikan
Semakin
tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan
yang disampaikan.
E. Situasi : Perilaku
manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.
2.2 SISTEM RADIO
2.2.1 SEJARAH RADIO
Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim, yang menggunakan radio untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morseantara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu
penggunaan yang paling dikenang adalah saat tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, termasuk komunikasi
antara operator di kapal yang tenggelam dengan kapal terdekat dan
komunikasi ke stasiun darat. Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan
komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikanProgram 14 Titik Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang. Siaran mulai dapat
dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran,
siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk
mengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar. Sekarang, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak
di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama,
komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja.
2.2.2 LAHIRNYA RADIO REPUBLIK INDONESIA
Dengan dihentikannya siaran radio dari
semua Hoso Kyoku sejak tanggal 19 Agustus 1945.
Masyarakat menjadi buta berita. Yang sangat menggelisahkan masyarakat adalah
tidak diketahui apa yang harus dilakukan setelah Indonesia diproklamasikan
sebagai negara merdeka sejak 17 Agustus 1945.
Bagi orang radio semakin jelas, bahwa
dalam situasi yang demikian, siaran radio merupakan alat yang mutlak diperlukan
oleh pemerintah Republik Indonesia untuk berhubungan dan memberi tuntunan
kepada rakyat, apa yang harus dikerjakan.
Dari berita-berita radio luar negeri
diketahui, bahwa yang akan menduduki Jawa dan Sumatera adalah tentara Inggris
atas nama sekutu. Tugas mereka melucuti tentara Jepang dan memelihara keamanan,
sampai pemerintahan Belanda dapat menjalankan kembali kekuasaanya di Indonesia.
Dengan berita-berita itu kita ketahui,
bahwa kedaulatan Belanda atas Indonesia masih diakui oleh sekutu. Suatu
pemerintahan yang disebut "Netherlands Indie Civil Administration"
disingkat NICA, akan didirikan di Indonesia oleh pemerintah kerajaan Belanda.
Masalah yang akan dihadapi Republik
Indonesia dalam waktu dekat adalah :
1. Sebelum
tentara Inggris datang, tentara Jepang akan memegang kuasa dari sekutu menjaga
keamanan di Indonesia;
2. Setelah
tentara Inggris datang (menurut berita luar negeri akhir September 1945),
Pemerintah Republik Indonesia harus berhadapan dengan tentara Inggris dan Nica.
3. Setelah
tentara Inggris selesai dengan tugasnya, pemerintah Republik Indonesia harus
berhadapan dengan tentara Belanda yang akan menggantikan tentara Inggris.
4. Jika Pemerintah Republik Indonesia
berpegang teguh pada proklamasi 17 Agustus dengan UUD 45 yang mulai berlaku 18
Agustus 1945, Pemerintah Republik Indonesia harus menolak beroperasinya tentara
Inggris dan NICA di wilayah kedaulatannya akan dilanggar.
Dalam menghadapi
masalah-masalah tersebut,jelaslah,pemerintah RI harus mempunyai hubungan yang
cepat dan erat dengan seluruh rakyat yang akan mrnjadi kekuatan utama.
Satu-satunya alat komunikasi ialah siaran
radio.sesuai dengan pemikiran sebelumnya,maka sebelum tentara Inggris mendart
kita sudah harus melaksanakan:
1. Pembentukan
satu organisasi siaran radio nasional.
2. Menguasai
semua pemancar di 8 stasiun radio didaerah Jawa.
Untuk itu tidak ada jalan lain,kecali
mengadakan pertemuan dengan wakil-wakil dari 8 bekas Hoso Kyoku. Tempat yang
dipilih adalah Jakarta.
2.2.3 PENGERTIAN RADIO
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk
pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang
elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga
merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak
memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
BAB 3
ADAPTOR
3.1 PENGERTIAN ADAPTOR
Adaptor
adalah suatu alat yang dapat menurunkan tegangan dan merubah arus listrik AC ke
DC. Di
dalam rangkaian adaptor terdapat trafo yang berfungsi menaikkan dan menurunkan
tegangan. Trafo
ada dua jenis yaitu :
1. Trafo step up (menaikkan tegangan)
2. Trafo step down (menurunkan tegangan)
Di dalam penggunaan adaptor ada yang memakai trafo CT biasanya digunakan untuk rangkaian catu daya amplifier atau speaker aktif.Dan ada pula yang memakai trafo switching biasanya digunakan untuk adaptor charger handphone.
Di dalam penggunaan adaptor kita juga harus memperhatikan kondisi adaptor ,apakah adaptor itu berfungsi dengan baik atau tidak.Adaptor dengan kondisi yang baik dapat meng-optimalkan kinerja adaptor serta mengurangi dampak konsleting pada adaptor. Adaptor yang sering dibersihkan dan dirawat memiliki ketahanan dan kemampuan yang maksimal. Dengan begitu kita harus tahu cara pemeliharaan adaptor yang baik dan benar karena adaptor yang sering dirawat akan lebih tahan lama dalam penggunaannya.
1. Trafo step up (menaikkan tegangan)
2. Trafo step down (menurunkan tegangan)
Di dalam penggunaan adaptor ada yang memakai trafo CT biasanya digunakan untuk rangkaian catu daya amplifier atau speaker aktif.Dan ada pula yang memakai trafo switching biasanya digunakan untuk adaptor charger handphone.
Di dalam penggunaan adaptor kita juga harus memperhatikan kondisi adaptor ,apakah adaptor itu berfungsi dengan baik atau tidak.Adaptor dengan kondisi yang baik dapat meng-optimalkan kinerja adaptor serta mengurangi dampak konsleting pada adaptor. Adaptor yang sering dibersihkan dan dirawat memiliki ketahanan dan kemampuan yang maksimal. Dengan begitu kita harus tahu cara pemeliharaan adaptor yang baik dan benar karena adaptor yang sering dirawat akan lebih tahan lama dalam penggunaannya.
3.2 CARA
PEMELIHARAAN ADAPTOR :
*Membersihkan adaptor dari debu
Cara yang tepat untuk membersihkan adaptor dari debu adalah dengan menggunakan kain basah serta jangan lupa untuk mencabut body adaptor dari rangkaian,lalu lap secara merata sampai ke ujung-ujung body adaptor.dan untuk membersihkan jack(pelatuk) adaptor gunakan kain kering.
*Membersihkan rangkaian adaptor
Dalam membersihkan rangkaian adaptor kita harus berhati-hati karena kalau tidak berhati-hati dapat menimbulkan kerusakan serta kelecetan pada rangkaian maka itu gunakan kain kering atau tisu kering untuk membersihkan rangkaian dari debu dan bersihkan secara merata dengan menggosokkan secara perlahan-lahan.
*Hindari adaptor dari tempat yang lembab dan berair
Menghindari adaptor dari tempat yang lembab dan berair adalah cara yang tepat dalam pemeliharaan adaptor karena apabila adaptor ditaruh di tempat yang lembab dan berair dapat menyebabkan komponen-komponen adaptor rusak serta dapat menyebabkan konsleting jika suatu saat adaptor dipakai.
Disamping perawatan dan pemeliharaan adaptor,kita harus tahu juga apakah adaptor yang kita pakai berkondisi baik atau tidak.Cara mengetahui apakah adaptor kita berkondisi baik atau tidak yaitu dengan cara melakukan pengecekan yaitu
* Cek tegangan output adaptor dengan menggunakan AVOmeter (Multitester)
Mengecek tegangan output adaptor berarti meyakini apakah adaptor berkondisi baik atau tidak apabila setelah di cek adaptor tidak memiliki tegangan output maka adaptor dalam kondisi rusak.
*Cek suhu trafo pada adaptor
Bila saat pengecekan suhu pada adaptor memiliki panas yang berlebih berarti adaptor dalam kondisi rusak.
Setelah pengecekan adaptor selesai muncul permasalahan yang timbul mengenai adaptor.Berikut dibawah ini adalah permasalahan-permasalahan yang kita jumpai pada adaptor :
*Output tegangan pada adaptor tidak ada
*Output tegangan pada adaptor tidak sesuai dengan nilai tegangan pada Output IC(tidak normal)
*Output tegangan pada adaptor tidak stabil (Tegangan naik turun)
*Adaptor mengeluarkan hawa panas yang berlebihan sehingga casing meleleh
*Membersihkan adaptor dari debu
Cara yang tepat untuk membersihkan adaptor dari debu adalah dengan menggunakan kain basah serta jangan lupa untuk mencabut body adaptor dari rangkaian,lalu lap secara merata sampai ke ujung-ujung body adaptor.dan untuk membersihkan jack(pelatuk) adaptor gunakan kain kering.
*Membersihkan rangkaian adaptor
Dalam membersihkan rangkaian adaptor kita harus berhati-hati karena kalau tidak berhati-hati dapat menimbulkan kerusakan serta kelecetan pada rangkaian maka itu gunakan kain kering atau tisu kering untuk membersihkan rangkaian dari debu dan bersihkan secara merata dengan menggosokkan secara perlahan-lahan.
*Hindari adaptor dari tempat yang lembab dan berair
Menghindari adaptor dari tempat yang lembab dan berair adalah cara yang tepat dalam pemeliharaan adaptor karena apabila adaptor ditaruh di tempat yang lembab dan berair dapat menyebabkan komponen-komponen adaptor rusak serta dapat menyebabkan konsleting jika suatu saat adaptor dipakai.
Disamping perawatan dan pemeliharaan adaptor,kita harus tahu juga apakah adaptor yang kita pakai berkondisi baik atau tidak.Cara mengetahui apakah adaptor kita berkondisi baik atau tidak yaitu dengan cara melakukan pengecekan yaitu
* Cek tegangan output adaptor dengan menggunakan AVOmeter (Multitester)
Mengecek tegangan output adaptor berarti meyakini apakah adaptor berkondisi baik atau tidak apabila setelah di cek adaptor tidak memiliki tegangan output maka adaptor dalam kondisi rusak.
*Cek suhu trafo pada adaptor
Bila saat pengecekan suhu pada adaptor memiliki panas yang berlebih berarti adaptor dalam kondisi rusak.
Setelah pengecekan adaptor selesai muncul permasalahan yang timbul mengenai adaptor.Berikut dibawah ini adalah permasalahan-permasalahan yang kita jumpai pada adaptor :
*Output tegangan pada adaptor tidak ada
*Output tegangan pada adaptor tidak sesuai dengan nilai tegangan pada Output IC(tidak normal)
*Output tegangan pada adaptor tidak stabil (Tegangan naik turun)
*Adaptor mengeluarkan hawa panas yang berlebihan sehingga casing meleleh
3.3 KERUSAKAN PADA ADAPTOR DAN
CARA MEMPERBAIKINYA
Di
dalam penggunaan adaptor terdapat kerusakan-kerusakan yang timbul.Apabila
adaptor berfungsi dengan tidak normal selayaknya adaptor atau adaptor mati total
kemungkinan kerusakan pada bagian kabel jack input,,Trafo dan rangkaian maka
itu lakukan pengecekan pada bagian tersebut.Berikut dibawah ini adalah cara
untuk melakukan pengecekan pada bagian tersebut dan solusi untuk menanganinya.
A. Kabel jack input
Lihat dan cek jack input adaptor apakah kabelnya terhubung dengan baik pada adaptor dan sumber tegangan ,kalau tidak terhubung dengan baik maka kabel jack atau pelatuk jack rusak/putus maka solusinya ganti kabel jack atau pelatuk jack.
B. Transformator
Trafo adalah bagian terpenting pada adaptor apabila trafo rusak dapat menyebabkan adaptor mati total.Maka itu Cek output trafo apakah ada tegangan keluar atau tidak , kalau tidak ada berarti trafonya rusak.Solusinya trafo harus diganti.
C. Rangkaian
Jika output trafo ada tegangan tetapi output adaptor tidak ada tegangan berarti tidak diragukan lagi yaitu rangkaian catu dayanya rusak.
Solusinya :
-Cek dioda apakah berfungsi dengan baik yaitu dengan menggunakan AVOmeter.
-Cek apakah elco bekerja dengan normal yaitu dengan mencabut elco dari rangkaian lalu tes dengan AVOmeter jika elco rusak ganti dengan elco yang baru.
-Cek output tegangan IC (IC7805,IC 7812 dan IC lainnya)Kalau tidak ada tegangan berarti IC rusak maka itu harus diganti.
A. Kabel jack input
Lihat dan cek jack input adaptor apakah kabelnya terhubung dengan baik pada adaptor dan sumber tegangan ,kalau tidak terhubung dengan baik maka kabel jack atau pelatuk jack rusak/putus maka solusinya ganti kabel jack atau pelatuk jack.
B. Transformator
Trafo adalah bagian terpenting pada adaptor apabila trafo rusak dapat menyebabkan adaptor mati total.Maka itu Cek output trafo apakah ada tegangan keluar atau tidak , kalau tidak ada berarti trafonya rusak.Solusinya trafo harus diganti.
C. Rangkaian
Jika output trafo ada tegangan tetapi output adaptor tidak ada tegangan berarti tidak diragukan lagi yaitu rangkaian catu dayanya rusak.
Solusinya :
-Cek dioda apakah berfungsi dengan baik yaitu dengan menggunakan AVOmeter.
-Cek apakah elco bekerja dengan normal yaitu dengan mencabut elco dari rangkaian lalu tes dengan AVOmeter jika elco rusak ganti dengan elco yang baru.
-Cek output tegangan IC (IC7805,IC 7812 dan IC lainnya)Kalau tidak ada tegangan berarti IC rusak maka itu harus diganti.
BAB 4
AUDIO
AMPLIFIER
4.1 SEJARAH
Audio Amplifier diciptakan pada 1909 oleh Lee De Forest ketika ia menemukan tabung vakum triode.
Triode itu tiga terminal perangkat dengan kotak kontrol yang dapat memodulasi aliran elektron dari filamen ke plate. Amplifier vakum triode
digunakan untuk membuat radio AM pertama.
Pada masa awal,audio amplifier didasarkan pada tabung hampa
udara(juga dikenal sebagai katup), dan beberapa di antaranya dicapai terutama kualitas tinggi
(misalnya, amplifier Williamson dari
1947 -9).Kebanyakan audio amplifier modern didasarkan
pada perangkat
solid state (transistora seperti BJTs, FETs dan MOSFET), tetapi masih ada beberapa yang lebih memilih amplifier berbasis tabung, karena suara katup dianggap 'hangat'.
Audio amplifier berdasarkan transistor menjadi praktis dengan ketersediaan
luas transistor
murah di akhir 1960-an.
4.2 PENGERTIAN AUDIO AMPLIFIER
Audio
Amplifier adalah sebuah alat yang berfungsi
memperkuat sinyal audio dari sumber-sumber sinyal yang masih kecil sehingga
dapat menggetarkan membran speaker dengan level tertentu sesuai kebutuhan.
4.2
SKEMA BLOK AUDIO AMPLIFIER
4.3 BAGIAN-BAGIAN AUDIO
AMPLIFIER
1. Input Sinyal
Input sinyal dapat berasal dari beberapa sumber,
antara lain dari CD/DVD Player, Tape , Radio AM/FM, Microphone, MP3 Player Ipod
dll. Masing-masing sumber sinyal tersebut mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda. Bagian input sinyal harus mampu mengadaptasi sinyal-sinyal
tersebut sehingga sama pada saat dimasukkan ke penguat awal ( pre-amp).
2. Pengut Awal ( Pre-amp )
Penguat awal berfungsi sebagai penyangga dan
penyesuaian level dari masing-masing sinyal input sebelum dimasukkan ke
pengatur nada. Hal ini bertujuan agar saat proses pengaturan nada tidak terjadi
kesalahan karena pembebanan/loading. Penguat depan harus mempunyai karaktristik
penyangga/buffer dan berdesah rendah.
3. Pengatur Nada ( Tone
Control )
Pengatur nada bertujuan menyamakan ( equalize ) suara
yang dihasilkan pada speaker agar sesuai dengan aslinya ( Hi-Fi ). Pengatur
nada minimal mempunyai pengaturan untuk nada rendah dan nada tinggi. Selain itu
ada jugajenis pengatur nada yang mempunyai banyak kanal pengaturab pada
frekuensi tertentu yang biasa disebut dengan rangkaian Equalizer. Prinsip dasar
pengaturan nada diperoleh dengan mengatur nila R/C resonator pada rangkaian
filter.
4. Speaker
Speaker berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi
suara. Semakin besar daya sebuah speaker biasanya semakin besar pula bentuk
fisiknya. Secara umum speaker terbagi
menjadi tiga, yaitu Woofer (bass), Squaker (middle), dan tweeter (high).
Impedansi speaker antara 4ohm, 8ohm dan 16ohm.
Saat ini ada juga speaker yang di sebut dengan
subwoofer, yaitu speaker yang mampu memproduksi sinyal audio dengan frekuensi
yang sangat rendah di bawah woofer.
5. Power Supply
Power supply merupakan rangkaian pencatu daya untuk
semua rangkaian. Secara umum power supply mengeluarkan dua jenis output, yaitu
output teregulasi dan tidak teregulasi. Output teregulasi di pakai untuk
rangkaian pengatur nada dan penguat awal, sementara rangkaian power supply
tidak teregulasi di pakai untuk rangkaian power amplifier.
BAB
5
TUNER
FM STEREO
5.1 SEJARAH TUNER FM STEREO
Frequensi
Modulation Radio atau kita kenal sebagai Radio FM dipatenkan 26 Desember 1933
di Amerika oleh Edwin Howard Armstrong. Melalui regulasi Federal Communications
Commision (FCC) stasiun W1XOJ untuk pertama kalinya membroadcast siarannya pada
tanggal 5 Januari 1937 yang didemonstrasikan langsung oleh Armstrong pada
spektrum frekuensi 42-49MHz dan FCC memberi ijin frekuensi tersebut untuk
pemakaian komersial, yang kemudian dibentuklah Yankee Network untuk penjualan
perangkat penyiaran radio FM (sampai tahun 1945 mencapai 55 stasiun radio FM),
dengan propaganda kualitas FM jauh lebih bagus (dan bisa stereo) daripada radio
AM(Amplitudio Modulation) yang sudah lebih dulu dipakai.
Tahun
1945 Radio Corporation of America (RCA) mendesak FCC untuk memindahkan
frekuensi FM ke yang lebih tinggi (88-108MHz) karena interferensi dengan sinyal
televisi dan untuk melebarkan penggunaan frekuensi televisi sebesar 40MHz
dengan menggeser frekuensi FM. Armstrong yang memiliki paten FM gagal menggeser
ke frekuensi yang lebih tinggi. RCA kemudian mengambil alih paten Armstrong
yang membuat hancur Yankee Network, hingga akhirnya Armstrong bunuh diri loncat
dari apartemennya, tragis! Kemudian mantan istrinya bersama sang janda
Armstrong mengajukan tuntutan persidangan hingga hak paten dipulihkan kembali
pada tahun 1967.
5.2
PENGERTIAN TUNER FM STEREO
Penerima
radio FM stereo merupakan penerima radio FM mono yangdilengkapi dengan
dekoder stereo. Dekoder stereo ini hanya diperlukan untuk proses
stereo. Sehingga sinyal mono yang melewati dekoder stereo tidak diproses.Adapun
fungsi setiap blok penerima FM stereo, yaitu:
Ø Penguat RF, memperkuat frekuensi radio yang
berasal dari pemancar FM yang ditangkap oleh antena untuk diumpan ke
pencampur.
Ø Osilator Lokal, menghasilkan getaran sinus
berkesinambungan dengan
frekuensi 10.7 MHz lebih tinggi dari frekuensi antenna untuk diumpan ke
pencampur.
Ø Pencampur,
mencampur frekuensi antenna dari penguat RF dengan frekuensi osilator dan
hasilnya adalah frekuensi antara (IF) yaitu 10.7MHz.
Ø Penutuh, membatasi/memangkas amplitudo
gelombang bermodulasi agar
amplitudonya rata (berupa sinyal FM murni).
Ø Detektor FM, mendeteksi perubahan frekuensi
menjadi perubahan tegangan
sinyal radio.
Ø Peng-aksen, menekan penguatan frekuensi
audio tinggi yang berlebihan yang berasal dari pemancar.
Ø Kemudi Frekuensi Otomatik (AFC), mengatur
frekuensi osilator lokal secara
otomatik agar mantap.
Ø Pengaturan penguatan Otomatik (AGC),
mengatur penguatan penguat IF dan RF secara otomatik agar hasil keluaran dari
detektor hampir konstan.
Ø Dekoder stereo, memisahkan sinyal kiri (L)
dan sinyal kanan (R) dari bentuk
kompositnya. Sistem VCO (Voltage Controlled Oscillator)
yang digunakan pada radio FM
memanfaatkan perubahan tegangan untuk melakukan pencarian gelombang.
5.3 FUNGSI
TUNER FM STEREO
Mencari frekuensi antara 87,5 – 108 MHZ
5.4
PRAKTIKUM TUNER FM STEREO
A. TUJUAN :
Kita dapat
mengetahuai cara merakit tuner FM Stereo yang baik dan benar dan
kesalahan-kesalahan dari cara perakitan tuner FM.
B. SKEMA TUNER FM STEREO
![]() |
C. ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM “PRAKTIKUM TUNER FM
STEREO” :
1. Solder Listrik
2. Solder Atraktor
3. Tang Potong
4. Gergaji triplek
5. Bor
D.
BAHAN yang
digunakan dalam “PRAKTIKUM TUNER FM STEREO” :
1. PCB
2. Kawat Timah
3. Resistor yang bernilai 10 Ω, 5K6 Ω, 330 Ω, 1K Ω, 15K
Ω, 3K3 Ω, 470 Ω, 6K8 Ω, 4K7Ω, dan 47 Ω.
4. Kondensator (Nonpolar) : Keramik , Mika, Kertas,
5. Kondensator Bipolar (ELCO)
6. Dioda
7. LED
8. IC LA1260, LA3361 dan Soket
9. Potensiometer
10. Trimpot
11. Tuner
12. Transistor
13. Trafo IF
14. Kabel RCA
15. Kabel NYY 0,8
16. Kaki Penyanggah PCB
17. Triplek
E.
CARA KERJA PRAKTIKUM :
Ø Panaskan solder sampai suhu antara 30o – 40o
Ø Pasang komponen pada papan PCB satu-persatu : dimulai
dari Resistor, Dioda, Kondensator Nonpolar ( Kondensator Mika, Kondensator
Keramik, Kondensator Kertas), Kondensator Bipolar (ELCO), Soket, LED,
Potensiometer, Trimpot, Transistor, Trafo IF, IC
Ø Solder menggunakan timah sampai berbentuk kerucut
Ø Potong kaki komponen yang tersisa menggunakan tang
potong
Ø Pasang tuner (tuning)
dengan baut dan menggunakan obeng.
Ø Pasang Kabel NYY 0,8 pada titik-titik tuner FM dan
jangan sampai menyentuh body Tuner FM tersebut. Cara Pemasangannya : Titik 1
pada tuner ke Antena, Titik 2 ke simbol angka
3 pada PCB, Titik 3 ke simbol angka 4 pada PCB, dan Titik 6 ke simbol
angka 6 pada PCB.
Ø Potong Kabel
RCA menjadi 2 bagian. Lepas kulit bagian luar Kabel RCA sampai terlihat Kabel
dalamnya, kupas kabel RCA bagian dalam dan lilit Kabel RCA yang kulit dalamnya
berwarna putih, dan solder kabel RCA tersebut pada papan PCB yang bertuliskan
OUTPUT, untuk berwarna hitam dan merah
bebas untuk dimasukan pada lubang yang bertuliskan L atau R sedangkan berwarna
putih dimasukan ke lubang berwarna putih.
Ø Di belah 2 dari sisa Kabel RCA tersebut. Lalu, kabel bagian terluar di kelupas sampai
terlihat 2 kabel bagian dalamnya. Kemudian, 2 kabel tersebut di kelupas lagi
sampai terlihat tembaganya/serabut.
Ø Kabel tersebut di pasang ke PCB yang bertuliskan DC 12
Volt. Kabel berwarna putih (-) dan kabel merah (+).
Ø Setelah itu,
Rangkaian Tuner FM Stereo tersebut di uji !
Ø Setelah berhasil, pasang rangkaian tersebut
menggunakan kaki penyanggah PCB pada
triplek
F.
HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM :
Hasil
perakitan berhasil. Namun, pada saat pengujian suara yang dihasilkan kurang
bersih karena belum dipasang Antena.
G.
KESIMPULAN PRAKTIKUM :
Dalam pembuatan Tuner FM stereo harus memiliki
ketelitien yang cukup tinggi, jika kita tidak teliti, akan berakibat fatal.
BAB
6
PENUTUP
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Tuner FM Stereo ini. Makalah ini dapat
terselesaikan, tidak lepas dari kerja sama dari berbagai pihak, baik semasa
proses pracetak, proses cetak dan finishing. Oleh karena itu, penulis pun tentu
wajib berterima kasih kepada Tim
Penyusun Makalah Tuner FM Stereo yang ikut menyiapkan naskah ini sampai fit
to print. Meski ada banyak makalah sejenis, tetapi baik judul maupun isi autentik
adalah hasil kerja penulis menyusun lewat berbagai sumber yang akurasi datanya
serta aspek validitasnya tidak di ragukan lagi.
Kami
berharap makalah ini dapat berguna tidak hanya untuk saat ini namun untuk waktu
yang akan datang. Tak lupa kami memohon maaf sekiranya ada hal- hal yang tidak
berkenan di hati anda sekalian, karena pada dasarnya kami masih dalam proses
pembelajaran. Kritik dan saran diperlukan untuk melengkapi makalah ini. Kami
harapkan, karena tidak ada sebuah karya yang terlepas dari kekurangan. Atas
perkenan para pembaca makalah ini, lebih- lebih juga menyampaikan kritik
membangun, kami sampaikan hormat dan terima kasih.
Cilegon, 19
Februari 2012
Penyusun
6.1
KESIMPULAN
Hasil
akhir dari Tuner FM Stereo merupakan komponen untuk Radio FM Tuner Receiver yang berfungsi untuk mencari frekwensi antara 87.5
– 108 Mhz. Dan Tuner FM ini berhubungan
dengan sejarah sistem komunikasi. Komunikasi berasal dari bahasa latin
yaitu “communicate”
yang artinya berpartisipasi/ memberitahukan/ menjadi milik bersama.
Menurut Bahasa Indonesia, komunikasi
diartikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antar manusia, antara
2 orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami. Dan menurut PT. Telkom, komunikasi diartikan sebagai
setiap pemancaran, pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara
dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optic, radio atau
sistem elektronika lainnya. Selain berhubungan dengan komunikasi, Tuner FM juga
berhubungan erat dengan Radio. Maka dari itu,
komunikasi dan sejarah Radio memiliki hubungan dengan materi Tuner FM
Stereo ini.
4.2 KRITIK DAN SARAN![]() |
|||
![]() |
|||
Nama : ………………………………………...
Kelas :
………………………………………….
Kritik dan Saran :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
Nama : ……………………………………….
Kelas :
……………………………………….
Kritik dan Saran :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Nama : ………………………………………….
Kelas :
………………………………………….
Kritik dan Saran :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Nama : …………………………………………..
Kelas :
…………………………………………..
Kritik dan Saran :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
DAFTAR GAMBAR/LAMPIRAN



![]() |
![]() |
||
![]() |
![]() |
|||||
![]() |
||||||
![]() |
![]() |
|||||

![]() |
|||
![]() |
|||

![]() |
Rangkaian Tuner FM Stereo
sebelum dipasang kabel.
![]() |
Hasil
akhir dari tugas kelompok kami.
DAFTAR NAMA ANGGOTA DAN NILAI
NO.
|
NAMA ANGGOTA
|
TTD
|
NILAI
|
1.
|
Amarila Novenia Indra Cahyani
|
1.
|
|
2.
|
Muhammad Nadief Azka
|
2.
|
|
3.
|
Nova Silvia
|
3.
|
|
4.
|
Putri Ayu Cahyaning Pambudi
|
4.
|
|
5.
|
Rizkillah
|
5.
|
|
6.
|
Rory Restiana
|
6.
|
|
7.
|
Ryan Hadi Permana
|
7.
|
|
8.
|
Syaiful Anwar
|
8.
|
|
9.
|
Tika Febriantina
|
9.
|
NILAI
KELOMPOK :
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sourcingmap.com/560pf-50v-radial-leads-dip-ceramic-disc-capacitors-p-161562.html =
kondensator keramik 561pF
http://mufarielectronic.wordpress.com/2010/08/
= IC LA3361
http://www.hisupplier.com/a-power-transistor/
= Transistor
http://www.1st-product.com/products/219/ThroughHole-Type-Ceramic-Filter-125441.html = Kondensator Keramik Filter
http://belektron.blogspot.com/ = Solder, Tang
Potong, Obeng.
http://reynoldshendra.wordpress.com/2011/03/15/peralatan-elektronika-yang-standar-di-pakai/ = Kawat
Timah dan Solder Atraktor. MAKALAH ELEKTRONIKA
TUNER FM STEREO
![]() |
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
KELAS IX D
SMP NEGERI 2 CILEGON
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INRNASIONAL
2011-2012
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga proses pembuatan “Makalah
Elektronika Tuner FM Stereo” ini dapat terselesaikan dan berjalan lancar. Penulisan
makalah adalah salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
pelajaran elektronika. Penyusun merangkum dari berbagai lektur
sumber seperti Wikipedia serta buku referensi dari perpustakaan sekolah dalam
menyusun makalah ini. Dengan sumber- sumber itu, di samping validitas data dan
kebenaran materi kiranya dapat di jaga keterbukaan dan kelestariannya.
Makalah ini berisi materi-materi yang sangat
penting dalam pembelajaran elektronika kelas IX SMP. Materi disusun secara runtun dengan penjelasan
yang sederhana. Batasan dan keterangan
tentang materi Tuner FM Stereo ini sesuai dengan maksud dan tujuan makalah ini,
sedapat mungkin diringkaskan dan disederhanakan untuk kemudahan - kemudahannya,
tidak diterapkan dalam ungkapan serba ilmiah yang bersifat keahlian dan
falsafi. Penafsiran materi ini sewajarnya dikemukakan sebagai apa adanya. Dengan
penjelasan seperti itu, siswa diharapkan memahami materi yang telah disajikan.
Kami menyadari makalah ini masih terdapat
kekurangan. Guna penyempurnaan selanjutnya kami secara terbuka, menerima kritik
dan saran yang konstruktif dari pembaca yang dapat membangun untuk memperbaiki
makalah ini. Oleh karena itu, kepedulian
pembaca untuk menilai dan memberikan kritik dan saran akan menentukan kualitas
dan kesempurnaan makalah ini di masa mendatang. Mohon maaf apabila masih banyak
kesalahan dalam makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat. Terima
kasih untuk semuanya.
Cilegon, Februari 2012
Penyusun
DAFTAR
LEGALITAS
Kami memohon kepada Wali kelas dan Guru Bidang Study
untuk menandatangani makalah ini sebagai bukti bahwa kami telah menyelesaikan
tugas ini.
Mengetahui, Cilegon, Februari 2012
Wali Kelas Guru Bidang Study
Hj. Naziah Tamaen,S.Pd Tandi
Rustiandi,S.Pd
NIP : NIP
:
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ____________________________________________________
i
DAFTAR LEGALITAS
___________________________________________________ ii
DAFTAR ISI
____________________________________________________________ iii
BAB 1. PENDAHULUAN _________________________________________________
1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ______________________________________
1
1.2 TUJUAN PENYUSUNAN ___________________________________________
2
1.3 SISTEMATIKA PENYUSUNAN _______________________________________
3
BAB 2. SEPUTAR PENGETAHUAN ___________________________________________
4
2.1 SISTEM KOMUNIKASI ____________________________________________
5
2.1.1 SEJARAH KOMUNIKASI _______________________________________
5
2.1.2
PENGERTIAN KOMUNIKASI ____________________________________ 6
2.1.3 JENIS – JENIS KOMUNIKASI
______________________________________ 6
2.1.4 PROSES KOMUNIKASI
__________________________________________ 7
2.1.5 MODEL – MODEL KOMUNIKASI
________________________________ 7
2.1.6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
______________________ 7
2.2
SISTEM RADIO _________________________________________________ 8
2.2.1 SEJARAH RADIO
_______________________________________________
9
2.2.2 LAHIRNYA RADIO REPUBLIK INDONESIA
____________________________ 9
2.2.3 PENGERTIAN RADIO
___________________________________________ 10
BAB 3. ADAPTOR _______________________________________________________ 11
3.1 PENGERTIAN ADAPTOR____________________________________________
10
3.2 CARA PEMELIHARAAN
ADAPTOR ____________________________________
3
3.3 KERUSAKAN PADA ADAPTOR
DAN CARA MEMPERBAIKINYA _______________ 4
BAB 4. AUDIO AMPLIFIER
_____________________________________________
4
4.1 PENGERTIAN AUDIO AMPLIFIER
_____________________________________ 5
4.2 SKEMA BLOK AUDIO
AMPLIFIER
_____________________________________ 5
4.3
BAGIAN-BAGIAN AUDIO AMPLIFIER
________________________________ 5
BAB 5. TUNER FM STEREO
________________________________________________ 6
5.1 SEJARAH TUNER FM STEREO
________________________________________ 7
5.2 PENGERTIAN TUNER FM STEREO
_____________________________________ 8
5.3 FUNGSI TUNER FM STEREO ________________________________________
9
5.4 PRAKTIKUM TUNER FM STEREO
____________________________________ 10
BAB 6. PENUTUP _______________________________________________________
11
6.1 KESIMPULAN
___________________________________________________ 12
6.2 KRITIK DAN SARAN
_______________________________________________ 13
DAFTAR GAMBAR/LAMPIRAN ______________________________________________ iv
DAFTAR NAMA ANGGOTA DAN NILAI ________________________________________ v
DAFTAR PUSTAKA _______________________________________________________
vi
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Komunikasi
adalah suatu proses
dimana seseorang atau
beberapa orang, kelompok,
organisasi,
dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan
dan orang lain. Setelah
berkembangnya sistem komunikasi, akhirnya seorang ilmuan menemukan system
Radio. Radio adalah teknologi yang
digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi
elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Dalam Sistem Radio, terdapat beberapa
rangkaian mulai dari Adaptor, Audio Amplifier dan Tuner FM Stereo. Pengertian Adaptor
adalah suatu alat yang dapat menurunkan tegangan dan merubah arus listrik AC ke
DC. Audio Amplifier
adalah sebuah alat yang berfungsi memperkuat sinyal audio dari sumber-sumber
sinyal yang masih kecil sehingga dapat menggetarkan membran speaker dengan
level tertentu sesuai kebutuhan. Penerima radio FM stereo
merupakan penerima radio FM mono
yang dilengkapi
dengan dekoder stereo. Untuk mempermudah
pemahaman diatas mari kita pelajari materi-materi berikut.
1.2 TUJUAN PENYUSUNAN
Mata
pelajaran elektronika merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada kreativitas siswa dalam memahami dan cara merangkai suatu karya
elektronik. Dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat
langsung dalam berbagai pengalaman belajar. Seperti salah satu contohnya yaitu,
pemahaman materi dan praktikum dalam pembuatan suatu karya elektronik Tuner FM
Stereo.
Tujuan
penyusunan makalah ini yaitu pengembangan keterampilan dalam pembuatan karya
elektronik Tuner FM Stereo, menampilkan hasil laporan dari praktikum yang sudah
dilakukan. Dan sebagai salah satu tugas persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
pelajaran elektronika
sebagai pengulangan materi yang telah di praktekkan dan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
materi Tuner FM Stereo yang telah dikuasai siswa dalam praktikum , dan yang dikembangkan dalam
makalah ini sebagai pembuatan karya ilmiah Tuner FM Stereo. Merupakan kegiatan
untuk mengaplikasikan suatu konsep yang harus dikerjakan secara berkelompok,
agar siswa memiliki keterampilan sosial.
Tujuan di atas dapat tercapai dengan semangat dan kerja
keras bersama dari berbagai pihak, baik
semasa proses pracetak, proses cetak dan finishing atau fit to print. Dengan
demikian, akan tercipta generasi bangsa yang kreatif dan berkualitas.
1.3 SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Dalam menyajikan makalah ini kami, menyajikan
makalah dalam bentuk seperti ini :
KATA PENGANTAR
DAFTAR LEGALITAS
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.4 LATAR BELAKANG MASALAH
1.5 TUJUAN PENYUSUNAN
1.6 SISTEMATIKA PENYUSUNAN
BAB 2. SEKILAS PENGETAHUAN
2.1 SISTEM KOMUNIKASI
2.1.1 SEJARAH KOMUNIKASI
2.1.2 PENGERTIAN KOMUNIKASI
2.1.3 JENIS – JENIS KOMUNIKASI
2.1.4 PROSES KOMUNIKASI
2.1.5 MODEL – MODEL KOMUNIKASI
2.1.6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
2.2 SISTEM RADIO
2.2.1 SEJARAH RADIO
2.2.2 LAHIRNYA RADIO REPUBLIK
INDONESIA
2.2.3 PENGERTIAN RADIO
BAB 3. ADAPTOR
3.1 PENGERTIAN
ADAPTOR
3.2 CARA
PEMELIHARAAN ADAPTOR
3.3 KERUSAKAN
PADA ADAPTOR DAN CARA MEMPERBAIKINYA
BAB 4. AUDIO AMPLIFIER
4.1
PENGERTIAN AUDIO AMPLIFIER
4.2
SKEMA BLOK AUDIO
AMPLIFIER
4.3
BAGIAN-BAGIAN AUDIO AMPLIFIER
BAB 5. TUNER FM STEREO
5.1 SEJARAH TUNER FM STEREO
5.2 PENGERTIAN TUNER FM STEREO
5.3 FUNGSI TUNER FM STEREO
5.4 PRAKTIKUM TUNER FM STEREO
BAB 6. PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
6.2 KRITIK DAN SARAN
DAFTAR GAMBAR/LAMPIRAN
DAFTAR NAMA ANGGOTA DAN NILAI
DAFTAR PUSTAKA
BAB
2
SEKILAS
PENGETAHUAN
2.1 SISTEM KOMUNIKASI :
2.1.1 SEJARAH
KOMUNIKASI
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan
kebutuhan organis. Sinyal-sinyal
kimiawi pada organisme
awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka
sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut
berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti
tarian kawin pada ikan.
Manusia
berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.
Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan,
dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif,
komunikasi transaktif, komunikasi bertujuan atau komunikasi tak bertujuan.
Melalui
komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami
oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang
disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Walaupun
komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini
menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi
digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan
peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon,
satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang
besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah
memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi
masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan
tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu
sendiri.
2.1.2 PENGERTIAN KOMUNIKASI :
Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu “communicate”
artinya berpartisipasi/memeberitahukan/menjadi milik bersama. Menurut Bahasa
Indonesia, Komunikasi artinya pengiriman dan penerimaan pesan atau
berita antar manusia,antara 2 orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami. Menurut PT. Telkom, Komunikasi artinya
adalah setiap pemancaran, pengiriman, atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar,
suara dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optic, radio atau
sistem elektronika lainnya.
Komunikasi
adalah suatu proses
dimana seseorang atau
beberapa orang, kelompok,
organisasi,
dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan
dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi
dengan bahasa nonverbal.
Pengiriman
pesan disebut komunikator. Sedangkan, penerima pesan disebut komunikan.
2.1.3 JENIS – JENIS KOMUNIKASI
A. Berdasarkan Perosesnya
·
Komunikasi Primer adalah komunikasi langsung tanpa menggunakan pelipat
ganda pesan.
·
Komunikasi Sekunder adalah komunikasi yang menggunakan pelipat ganda
pesan. Alat pelipat ganda pesan seperti microphone.
B. Berdasarkan Kejadiannya
·
Komunikasi Satu Arah (Singel Douplex) adalah komunikator menyampaikan
informasi dengan komunikan, tetapi komunikan tidak bisa merespon ke
komunikator. Dan komunikasi ini jaraknya selalu jauh. Contoh komunikasi ini
misalnya, Majalah, Koran, Televisi, Radio,dll.
·
Komunikasi Dua Arah (Douplex) adalah Komunikator menyampaikan informasi
kepada komunikan dan komunikan dapat merespon. Contonya : Telepon. Komunikasi
ini terbagi menjadi 2, yaitu
Ø Half Douplex adalah komunikasi 2 arah yang menggunakan
alat bantu karena jaraknya berjauhan dan berbicara saling bergantian. Contoh :
Walkie Talkie, Interkom.
Ø Full Douplex adalah komunikasi 2 arah yang bebicara
dan mendengarnya secara bergantian.
2.1.4 PROSES
KOMUNIKASI
Secara ringkas, proses berlangsungnya
komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
- Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi
dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud.
Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun
lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
- Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu
media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya
berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
Sedangkan, media (channel) alat yang menjadi
penyampai pesan dari komunikator ke komunikan :
- Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan
menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti
oleh komunikan itu sendiri.
- Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback)
atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti
atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
2.1.5
MODEL - MODEL KOMUNIKASI :
Dari
berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model
paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana
komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.
- Model Komunikasi Linear
Model
komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada
tahun 1949 dalam buku The
Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan
komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan
telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana
informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah
konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan
ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message)
dan penerima (receiver). Model
linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja
hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan
dalam proses komunikasi.
B. Model Interaksional
Model interaksional
dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses
komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi
berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima
kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu
berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah
orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial,
tepatnya melalui pengambilan peran orang lain.
Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai
kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional
adalah umpan
balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.
C. Model Transaksional
Model komunikasi
transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara
terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat
transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama
bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat
kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan
elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator)
melalukan proses negosiasi makna.
2.1.6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
Faktor
yang mempengaruhi komunikasi diantaranya :
A.
Latar
Belakang Budaya
Interpretasi
suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya,
sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan
maka komunikasi semakin efektif.
B. Ikatan Kelompok Atau Group
Nilai-nilai
yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
C. Harapan
Harapan
mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang
diharapkan.
D. Pendidikan
Semakin
tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan
yang disampaikan.
E. Situasi : Perilaku
manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.
2.2 SISTEM RADIO
2.2.1 SEJARAH RADIO
Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim, yang menggunakan radio untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morseantara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu
penggunaan yang paling dikenang adalah saat tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, termasuk komunikasi
antara operator di kapal yang tenggelam dengan kapal terdekat dan
komunikasi ke stasiun darat. Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan
komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikanProgram 14 Titik Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang. Siaran mulai dapat
dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran,
siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk
mengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar. Sekarang, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak
di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama,
komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja.
2.2.2 LAHIRNYA RADIO REPUBLIK INDONESIA
Dengan dihentikannya siaran radio dari
semua Hoso Kyoku sejak tanggal 19 Agustus 1945.
Masyarakat menjadi buta berita. Yang sangat menggelisahkan masyarakat adalah
tidak diketahui apa yang harus dilakukan setelah Indonesia diproklamasikan
sebagai negara merdeka sejak 17 Agustus 1945.
Bagi orang radio semakin jelas, bahwa
dalam situasi yang demikian, siaran radio merupakan alat yang mutlak diperlukan
oleh pemerintah Republik Indonesia untuk berhubungan dan memberi tuntunan
kepada rakyat, apa yang harus dikerjakan.
Dari berita-berita radio luar negeri
diketahui, bahwa yang akan menduduki Jawa dan Sumatera adalah tentara Inggris
atas nama sekutu. Tugas mereka melucuti tentara Jepang dan memelihara keamanan,
sampai pemerintahan Belanda dapat menjalankan kembali kekuasaanya di Indonesia.
Dengan berita-berita itu kita ketahui,
bahwa kedaulatan Belanda atas Indonesia masih diakui oleh sekutu. Suatu
pemerintahan yang disebut "Netherlands Indie Civil Administration"
disingkat NICA, akan didirikan di Indonesia oleh pemerintah kerajaan Belanda.
Masalah yang akan dihadapi Republik
Indonesia dalam waktu dekat adalah :
1. Sebelum
tentara Inggris datang, tentara Jepang akan memegang kuasa dari sekutu menjaga
keamanan di Indonesia;
2. Setelah
tentara Inggris datang (menurut berita luar negeri akhir September 1945),
Pemerintah Republik Indonesia harus berhadapan dengan tentara Inggris dan Nica.
3. Setelah
tentara Inggris selesai dengan tugasnya, pemerintah Republik Indonesia harus
berhadapan dengan tentara Belanda yang akan menggantikan tentara Inggris.
4. Jika Pemerintah Republik Indonesia
berpegang teguh pada proklamasi 17 Agustus dengan UUD 45 yang mulai berlaku 18
Agustus 1945, Pemerintah Republik Indonesia harus menolak beroperasinya tentara
Inggris dan NICA di wilayah kedaulatannya akan dilanggar.
Dalam menghadapi
masalah-masalah tersebut,jelaslah,pemerintah RI harus mempunyai hubungan yang
cepat dan erat dengan seluruh rakyat yang akan mrnjadi kekuatan utama.
Satu-satunya alat komunikasi ialah siaran
radio.sesuai dengan pemikiran sebelumnya,maka sebelum tentara Inggris mendart
kita sudah harus melaksanakan:
1. Pembentukan
satu organisasi siaran radio nasional.
2. Menguasai
semua pemancar di 8 stasiun radio didaerah Jawa.
Untuk itu tidak ada jalan lain,kecali
mengadakan pertemuan dengan wakil-wakil dari 8 bekas Hoso Kyoku. Tempat yang
dipilih adalah Jakarta.
2.2.3 PENGERTIAN RADIO
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk
pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang
elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga
merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak
memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
BAB 3
ADAPTOR
3.1 PENGERTIAN ADAPTOR
Adaptor
adalah suatu alat yang dapat menurunkan tegangan dan merubah arus listrik AC ke
DC. Di
dalam rangkaian adaptor terdapat trafo yang berfungsi menaikkan dan menurunkan
tegangan. Trafo
ada dua jenis yaitu :
1. Trafo step up (menaikkan tegangan)
2. Trafo step down (menurunkan tegangan)
Di dalam penggunaan adaptor ada yang memakai trafo CT biasanya digunakan untuk rangkaian catu daya amplifier atau speaker aktif.Dan ada pula yang memakai trafo switching biasanya digunakan untuk adaptor charger handphone.
Di dalam penggunaan adaptor kita juga harus memperhatikan kondisi adaptor ,apakah adaptor itu berfungsi dengan baik atau tidak.Adaptor dengan kondisi yang baik dapat meng-optimalkan kinerja adaptor serta mengurangi dampak konsleting pada adaptor. Adaptor yang sering dibersihkan dan dirawat memiliki ketahanan dan kemampuan yang maksimal. Dengan begitu kita harus tahu cara pemeliharaan adaptor yang baik dan benar karena adaptor yang sering dirawat akan lebih tahan lama dalam penggunaannya.
1. Trafo step up (menaikkan tegangan)
2. Trafo step down (menurunkan tegangan)
Di dalam penggunaan adaptor ada yang memakai trafo CT biasanya digunakan untuk rangkaian catu daya amplifier atau speaker aktif.Dan ada pula yang memakai trafo switching biasanya digunakan untuk adaptor charger handphone.
Di dalam penggunaan adaptor kita juga harus memperhatikan kondisi adaptor ,apakah adaptor itu berfungsi dengan baik atau tidak.Adaptor dengan kondisi yang baik dapat meng-optimalkan kinerja adaptor serta mengurangi dampak konsleting pada adaptor. Adaptor yang sering dibersihkan dan dirawat memiliki ketahanan dan kemampuan yang maksimal. Dengan begitu kita harus tahu cara pemeliharaan adaptor yang baik dan benar karena adaptor yang sering dirawat akan lebih tahan lama dalam penggunaannya.
3.2 CARA
PEMELIHARAAN ADAPTOR :
*Membersihkan adaptor dari debu
Cara yang tepat untuk membersihkan adaptor dari debu adalah dengan menggunakan kain basah serta jangan lupa untuk mencabut body adaptor dari rangkaian,lalu lap secara merata sampai ke ujung-ujung body adaptor.dan untuk membersihkan jack(pelatuk) adaptor gunakan kain kering.
*Membersihkan rangkaian adaptor
Dalam membersihkan rangkaian adaptor kita harus berhati-hati karena kalau tidak berhati-hati dapat menimbulkan kerusakan serta kelecetan pada rangkaian maka itu gunakan kain kering atau tisu kering untuk membersihkan rangkaian dari debu dan bersihkan secara merata dengan menggosokkan secara perlahan-lahan.
*Hindari adaptor dari tempat yang lembab dan berair
Menghindari adaptor dari tempat yang lembab dan berair adalah cara yang tepat dalam pemeliharaan adaptor karena apabila adaptor ditaruh di tempat yang lembab dan berair dapat menyebabkan komponen-komponen adaptor rusak serta dapat menyebabkan konsleting jika suatu saat adaptor dipakai.
Disamping perawatan dan pemeliharaan adaptor,kita harus tahu juga apakah adaptor yang kita pakai berkondisi baik atau tidak.Cara mengetahui apakah adaptor kita berkondisi baik atau tidak yaitu dengan cara melakukan pengecekan yaitu
* Cek tegangan output adaptor dengan menggunakan AVOmeter (Multitester)
Mengecek tegangan output adaptor berarti meyakini apakah adaptor berkondisi baik atau tidak apabila setelah di cek adaptor tidak memiliki tegangan output maka adaptor dalam kondisi rusak.
*Cek suhu trafo pada adaptor
Bila saat pengecekan suhu pada adaptor memiliki panas yang berlebih berarti adaptor dalam kondisi rusak.
Setelah pengecekan adaptor selesai muncul permasalahan yang timbul mengenai adaptor.Berikut dibawah ini adalah permasalahan-permasalahan yang kita jumpai pada adaptor :
*Output tegangan pada adaptor tidak ada
*Output tegangan pada adaptor tidak sesuai dengan nilai tegangan pada Output IC(tidak normal)
*Output tegangan pada adaptor tidak stabil (Tegangan naik turun)
*Adaptor mengeluarkan hawa panas yang berlebihan sehingga casing meleleh
*Membersihkan adaptor dari debu
Cara yang tepat untuk membersihkan adaptor dari debu adalah dengan menggunakan kain basah serta jangan lupa untuk mencabut body adaptor dari rangkaian,lalu lap secara merata sampai ke ujung-ujung body adaptor.dan untuk membersihkan jack(pelatuk) adaptor gunakan kain kering.
*Membersihkan rangkaian adaptor
Dalam membersihkan rangkaian adaptor kita harus berhati-hati karena kalau tidak berhati-hati dapat menimbulkan kerusakan serta kelecetan pada rangkaian maka itu gunakan kain kering atau tisu kering untuk membersihkan rangkaian dari debu dan bersihkan secara merata dengan menggosokkan secara perlahan-lahan.
*Hindari adaptor dari tempat yang lembab dan berair
Menghindari adaptor dari tempat yang lembab dan berair adalah cara yang tepat dalam pemeliharaan adaptor karena apabila adaptor ditaruh di tempat yang lembab dan berair dapat menyebabkan komponen-komponen adaptor rusak serta dapat menyebabkan konsleting jika suatu saat adaptor dipakai.
Disamping perawatan dan pemeliharaan adaptor,kita harus tahu juga apakah adaptor yang kita pakai berkondisi baik atau tidak.Cara mengetahui apakah adaptor kita berkondisi baik atau tidak yaitu dengan cara melakukan pengecekan yaitu
* Cek tegangan output adaptor dengan menggunakan AVOmeter (Multitester)
Mengecek tegangan output adaptor berarti meyakini apakah adaptor berkondisi baik atau tidak apabila setelah di cek adaptor tidak memiliki tegangan output maka adaptor dalam kondisi rusak.
*Cek suhu trafo pada adaptor
Bila saat pengecekan suhu pada adaptor memiliki panas yang berlebih berarti adaptor dalam kondisi rusak.
Setelah pengecekan adaptor selesai muncul permasalahan yang timbul mengenai adaptor.Berikut dibawah ini adalah permasalahan-permasalahan yang kita jumpai pada adaptor :
*Output tegangan pada adaptor tidak ada
*Output tegangan pada adaptor tidak sesuai dengan nilai tegangan pada Output IC(tidak normal)
*Output tegangan pada adaptor tidak stabil (Tegangan naik turun)
*Adaptor mengeluarkan hawa panas yang berlebihan sehingga casing meleleh
3.3 KERUSAKAN PADA ADAPTOR DAN
CARA MEMPERBAIKINYA
Di
dalam penggunaan adaptor terdapat kerusakan-kerusakan yang timbul.Apabila
adaptor berfungsi dengan tidak normal selayaknya adaptor atau adaptor mati total
kemungkinan kerusakan pada bagian kabel jack input,,Trafo dan rangkaian maka
itu lakukan pengecekan pada bagian tersebut.Berikut dibawah ini adalah cara
untuk melakukan pengecekan pada bagian tersebut dan solusi untuk menanganinya.
A. Kabel jack input
Lihat dan cek jack input adaptor apakah kabelnya terhubung dengan baik pada adaptor dan sumber tegangan ,kalau tidak terhubung dengan baik maka kabel jack atau pelatuk jack rusak/putus maka solusinya ganti kabel jack atau pelatuk jack.
B. Transformator
Trafo adalah bagian terpenting pada adaptor apabila trafo rusak dapat menyebabkan adaptor mati total.Maka itu Cek output trafo apakah ada tegangan keluar atau tidak , kalau tidak ada berarti trafonya rusak.Solusinya trafo harus diganti.
C. Rangkaian
Jika output trafo ada tegangan tetapi output adaptor tidak ada tegangan berarti tidak diragukan lagi yaitu rangkaian catu dayanya rusak.
Solusinya :
-Cek dioda apakah berfungsi dengan baik yaitu dengan menggunakan AVOmeter.
-Cek apakah elco bekerja dengan normal yaitu dengan mencabut elco dari rangkaian lalu tes dengan AVOmeter jika elco rusak ganti dengan elco yang baru.
-Cek output tegangan IC (IC7805,IC 7812 dan IC lainnya)Kalau tidak ada tegangan berarti IC rusak maka itu harus diganti.
A. Kabel jack input
Lihat dan cek jack input adaptor apakah kabelnya terhubung dengan baik pada adaptor dan sumber tegangan ,kalau tidak terhubung dengan baik maka kabel jack atau pelatuk jack rusak/putus maka solusinya ganti kabel jack atau pelatuk jack.
B. Transformator
Trafo adalah bagian terpenting pada adaptor apabila trafo rusak dapat menyebabkan adaptor mati total.Maka itu Cek output trafo apakah ada tegangan keluar atau tidak , kalau tidak ada berarti trafonya rusak.Solusinya trafo harus diganti.
C. Rangkaian
Jika output trafo ada tegangan tetapi output adaptor tidak ada tegangan berarti tidak diragukan lagi yaitu rangkaian catu dayanya rusak.
Solusinya :
-Cek dioda apakah berfungsi dengan baik yaitu dengan menggunakan AVOmeter.
-Cek apakah elco bekerja dengan normal yaitu dengan mencabut elco dari rangkaian lalu tes dengan AVOmeter jika elco rusak ganti dengan elco yang baru.
-Cek output tegangan IC (IC7805,IC 7812 dan IC lainnya)Kalau tidak ada tegangan berarti IC rusak maka itu harus diganti.
BAB 4
AUDIO
AMPLIFIER
4.1 SEJARAH
Audio Amplifier diciptakan pada 1909 oleh Lee De Forest ketika ia menemukan tabung vakum triode.
Triode itu tiga terminal perangkat dengan kotak kontrol yang dapat memodulasi aliran elektron dari filamen ke plate. Amplifier vakum triode
digunakan untuk membuat radio AM pertama.
Pada masa awal,audio amplifier didasarkan pada tabung hampa
udara(juga dikenal sebagai katup), dan beberapa di antaranya dicapai terutama kualitas tinggi
(misalnya, amplifier Williamson dari
1947 -9).Kebanyakan audio amplifier modern didasarkan
pada perangkat
solid state (transistora seperti BJTs, FETs dan MOSFET), tetapi masih ada beberapa yang lebih memilih amplifier berbasis tabung, karena suara katup dianggap 'hangat'.
Audio amplifier berdasarkan transistor menjadi praktis dengan ketersediaan
luas transistor
murah di akhir 1960-an.
4.2 PENGERTIAN AUDIO AMPLIFIER
Audio
Amplifier adalah sebuah alat yang berfungsi
memperkuat sinyal audio dari sumber-sumber sinyal yang masih kecil sehingga
dapat menggetarkan membran speaker dengan level tertentu sesuai kebutuhan.
4.2
SKEMA BLOK AUDIO AMPLIFIER
4.3 BAGIAN-BAGIAN AUDIO
AMPLIFIER
1. Input Sinyal
Input sinyal dapat berasal dari beberapa sumber,
antara lain dari CD/DVD Player, Tape , Radio AM/FM, Microphone, MP3 Player Ipod
dll. Masing-masing sumber sinyal tersebut mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda. Bagian input sinyal harus mampu mengadaptasi sinyal-sinyal
tersebut sehingga sama pada saat dimasukkan ke penguat awal ( pre-amp).
2. Pengut Awal ( Pre-amp )
Penguat awal berfungsi sebagai penyangga dan
penyesuaian level dari masing-masing sinyal input sebelum dimasukkan ke
pengatur nada. Hal ini bertujuan agar saat proses pengaturan nada tidak terjadi
kesalahan karena pembebanan/loading. Penguat depan harus mempunyai karaktristik
penyangga/buffer dan berdesah rendah.
3. Pengatur Nada ( Tone
Control )
Pengatur nada bertujuan menyamakan ( equalize ) suara
yang dihasilkan pada speaker agar sesuai dengan aslinya ( Hi-Fi ). Pengatur
nada minimal mempunyai pengaturan untuk nada rendah dan nada tinggi. Selain itu
ada jugajenis pengatur nada yang mempunyai banyak kanal pengaturab pada
frekuensi tertentu yang biasa disebut dengan rangkaian Equalizer. Prinsip dasar
pengaturan nada diperoleh dengan mengatur nila R/C resonator pada rangkaian
filter.
4. Speaker
Speaker berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi
suara. Semakin besar daya sebuah speaker biasanya semakin besar pula bentuk
fisiknya. Secara umum speaker terbagi
menjadi tiga, yaitu Woofer (bass), Squaker (middle), dan tweeter (high).
Impedansi speaker antara 4ohm, 8ohm dan 16ohm.
Saat ini ada juga speaker yang di sebut dengan
subwoofer, yaitu speaker yang mampu memproduksi sinyal audio dengan frekuensi
yang sangat rendah di bawah woofer.
5. Power Supply
Power supply merupakan rangkaian pencatu daya untuk
semua rangkaian. Secara umum power supply mengeluarkan dua jenis output, yaitu
output teregulasi dan tidak teregulasi. Output teregulasi di pakai untuk
rangkaian pengatur nada dan penguat awal, sementara rangkaian power supply
tidak teregulasi di pakai untuk rangkaian power amplifier.
BAB
5
TUNER
FM STEREO
5.1 SEJARAH TUNER FM STEREO
Frequensi
Modulation Radio atau kita kenal sebagai Radio FM dipatenkan 26 Desember 1933
di Amerika oleh Edwin Howard Armstrong. Melalui regulasi Federal Communications
Commision (FCC) stasiun W1XOJ untuk pertama kalinya membroadcast siarannya pada
tanggal 5 Januari 1937 yang didemonstrasikan langsung oleh Armstrong pada
spektrum frekuensi 42-49MHz dan FCC memberi ijin frekuensi tersebut untuk
pemakaian komersial, yang kemudian dibentuklah Yankee Network untuk penjualan
perangkat penyiaran radio FM (sampai tahun 1945 mencapai 55 stasiun radio FM),
dengan propaganda kualitas FM jauh lebih bagus (dan bisa stereo) daripada radio
AM(Amplitudio Modulation) yang sudah lebih dulu dipakai.
Tahun
1945 Radio Corporation of America (RCA) mendesak FCC untuk memindahkan
frekuensi FM ke yang lebih tinggi (88-108MHz) karena interferensi dengan sinyal
televisi dan untuk melebarkan penggunaan frekuensi televisi sebesar 40MHz
dengan menggeser frekuensi FM. Armstrong yang memiliki paten FM gagal menggeser
ke frekuensi yang lebih tinggi. RCA kemudian mengambil alih paten Armstrong
yang membuat hancur Yankee Network, hingga akhirnya Armstrong bunuh diri loncat
dari apartemennya, tragis! Kemudian mantan istrinya bersama sang janda
Armstrong mengajukan tuntutan persidangan hingga hak paten dipulihkan kembali
pada tahun 1967.
5.2
PENGERTIAN TUNER FM STEREO
Penerima
radio FM stereo merupakan penerima radio FM mono yangdilengkapi dengan
dekoder stereo. Dekoder stereo ini hanya diperlukan untuk proses
stereo. Sehingga sinyal mono yang melewati dekoder stereo tidak diproses.Adapun
fungsi setiap blok penerima FM stereo, yaitu:
Ø Penguat RF, memperkuat frekuensi radio yang
berasal dari pemancar FM yang ditangkap oleh antena untuk diumpan ke
pencampur.
Ø Osilator Lokal, menghasilkan getaran sinus
berkesinambungan dengan
frekuensi 10.7 MHz lebih tinggi dari frekuensi antenna untuk diumpan ke
pencampur.
Ø Pencampur,
mencampur frekuensi antenna dari penguat RF dengan frekuensi osilator dan
hasilnya adalah frekuensi antara (IF) yaitu 10.7MHz.
Ø Penutuh, membatasi/memangkas amplitudo
gelombang bermodulasi agar
amplitudonya rata (berupa sinyal FM murni).
Ø Detektor FM, mendeteksi perubahan frekuensi
menjadi perubahan tegangan
sinyal radio.
Ø Peng-aksen, menekan penguatan frekuensi
audio tinggi yang berlebihan yang berasal dari pemancar.
Ø Kemudi Frekuensi Otomatik (AFC), mengatur
frekuensi osilator lokal secara
otomatik agar mantap.
Ø Pengaturan penguatan Otomatik (AGC),
mengatur penguatan penguat IF dan RF secara otomatik agar hasil keluaran dari
detektor hampir konstan.
Ø Dekoder stereo, memisahkan sinyal kiri (L)
dan sinyal kanan (R) dari bentuk
kompositnya. Sistem VCO (Voltage Controlled Oscillator)
yang digunakan pada radio FM
memanfaatkan perubahan tegangan untuk melakukan pencarian gelombang.
5.3 FUNGSI
TUNER FM STEREO
Mencari frekuensi antara 87,5 – 108 MHZ
5.4
PRAKTIKUM TUNER FM STEREO
A. TUJUAN :
Kita dapat
mengetahuai cara merakit tuner FM Stereo yang baik dan benar dan
kesalahan-kesalahan dari cara perakitan tuner FM.
B. SKEMA TUNER FM STEREO
![]() |
C. ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM “PRAKTIKUM TUNER FM
STEREO” :
1. Solder Listrik
2. Solder Atraktor
3. Tang Potong
4. Gergaji triplek
5. Bor
D.
BAHAN yang
digunakan dalam “PRAKTIKUM TUNER FM STEREO” :
1. PCB
2. Kawat Timah
3. Resistor yang bernilai 10 Ω, 5K6 Ω, 330 Ω, 1K Ω, 15K
Ω, 3K3 Ω, 470 Ω, 6K8 Ω, 4K7Ω, dan 47 Ω.
4. Kondensator (Nonpolar) : Keramik , Mika, Kertas,
5. Kondensator Bipolar (ELCO)
6. Dioda
7. LED
8. IC LA1260, LA3361 dan Soket
9. Potensiometer
10. Trimpot
11. Tuner
12. Transistor
13. Trafo IF
14. Kabel RCA
15. Kabel NYY 0,8
16. Kaki Penyanggah PCB
17. Triplek
E.
CARA KERJA PRAKTIKUM :
Ø Panaskan solder sampai suhu antara 30o – 40o
Ø Pasang komponen pada papan PCB satu-persatu : dimulai
dari Resistor, Dioda, Kondensator Nonpolar ( Kondensator Mika, Kondensator
Keramik, Kondensator Kertas), Kondensator Bipolar (ELCO), Soket, LED,
Potensiometer, Trimpot, Transistor, Trafo IF, IC
Ø Solder menggunakan timah sampai berbentuk kerucut
Ø Potong kaki komponen yang tersisa menggunakan tang
potong
Ø Pasang tuner (tuning)
dengan baut dan menggunakan obeng.
Ø Pasang Kabel NYY 0,8 pada titik-titik tuner FM dan
jangan sampai menyentuh body Tuner FM tersebut. Cara Pemasangannya : Titik 1
pada tuner ke Antena, Titik 2 ke simbol angka
3 pada PCB, Titik 3 ke simbol angka 4 pada PCB, dan Titik 6 ke simbol
angka 6 pada PCB.
Ø Potong Kabel
RCA menjadi 2 bagian. Lepas kulit bagian luar Kabel RCA sampai terlihat Kabel
dalamnya, kupas kabel RCA bagian dalam dan lilit Kabel RCA yang kulit dalamnya
berwarna putih, dan solder kabel RCA tersebut pada papan PCB yang bertuliskan
OUTPUT, untuk berwarna hitam dan merah
bebas untuk dimasukan pada lubang yang bertuliskan L atau R sedangkan berwarna
putih dimasukan ke lubang berwarna putih.
Ø Di belah 2 dari sisa Kabel RCA tersebut. Lalu, kabel bagian terluar di kelupas sampai
terlihat 2 kabel bagian dalamnya. Kemudian, 2 kabel tersebut di kelupas lagi
sampai terlihat tembaganya/serabut.
Ø Kabel tersebut di pasang ke PCB yang bertuliskan DC 12
Volt. Kabel berwarna putih (-) dan kabel merah (+).
Ø Setelah itu,
Rangkaian Tuner FM Stereo tersebut di uji !
Ø Setelah berhasil, pasang rangkaian tersebut
menggunakan kaki penyanggah PCB pada
triplek
F.
HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM :
Hasil
perakitan berhasil. Namun, pada saat pengujian suara yang dihasilkan kurang
bersih karena belum dipasang Antena.
G.
KESIMPULAN PRAKTIKUM :
Dalam pembuatan Tuner FM stereo harus memiliki
ketelitien yang cukup tinggi, jika kita tidak teliti, akan berakibat fatal.
BAB
6
PENUTUP
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Tuner FM Stereo ini. Makalah ini dapat
terselesaikan, tidak lepas dari kerja sama dari berbagai pihak, baik semasa
proses pracetak, proses cetak dan finishing. Oleh karena itu, penulis pun tentu
wajib berterima kasih kepada Tim
Penyusun Makalah Tuner FM Stereo yang ikut menyiapkan naskah ini sampai fit
to print. Meski ada banyak makalah sejenis, tetapi baik judul maupun isi autentik
adalah hasil kerja penulis menyusun lewat berbagai sumber yang akurasi datanya
serta aspek validitasnya tidak di ragukan lagi.
Kami
berharap makalah ini dapat berguna tidak hanya untuk saat ini namun untuk waktu
yang akan datang. Tak lupa kami memohon maaf sekiranya ada hal- hal yang tidak
berkenan di hati anda sekalian, karena pada dasarnya kami masih dalam proses
pembelajaran. Kritik dan saran diperlukan untuk melengkapi makalah ini. Kami
harapkan, karena tidak ada sebuah karya yang terlepas dari kekurangan. Atas
perkenan para pembaca makalah ini, lebih- lebih juga menyampaikan kritik
membangun, kami sampaikan hormat dan terima kasih.
Cilegon, 19
Februari 2012
Penyusun
6.1
KESIMPULAN
Hasil
akhir dari Tuner FM Stereo merupakan komponen untuk Radio FM Tuner Receiver yang berfungsi untuk mencari frekwensi antara 87.5
– 108 Mhz. Dan Tuner FM ini berhubungan
dengan sejarah sistem komunikasi. Komunikasi berasal dari bahasa latin
yaitu “communicate”
yang artinya berpartisipasi/ memberitahukan/ menjadi milik bersama.
Menurut Bahasa Indonesia, komunikasi
diartikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antar manusia, antara
2 orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami. Dan menurut PT. Telkom, komunikasi diartikan sebagai
setiap pemancaran, pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara
dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optic, radio atau
sistem elektronika lainnya. Selain berhubungan dengan komunikasi, Tuner FM juga
berhubungan erat dengan Radio. Maka dari itu,
komunikasi dan sejarah Radio memiliki hubungan dengan materi Tuner FM
Stereo ini.
DAFTAR GAMBAR/LAMPIRAN



![]() |
![]() |
||
![]() |
![]() |
|||||
![]() |
||||||
![]() |
![]() |
|||||

![]() |
|||
![]() |
|||

![]() |
Rangkaian Tuner FM Stereo
sebelum dipasang kabel.
![]() |
Hasil
akhir dari tugas kelompok kami.
DAFTAR NAMA ANGGOTA DAN NILAI
NO.
|
NAMA ANGGOTA
|
TTD
|
NILAI
|
1.
|
Amarila Novenia Indra Cahyani
|
1.
|
|
2.
|
Muhammad Nadief Azka
|
2.
|
|
3.
|
Nova Silvia
|
3.
|
|
4.
|
Putri Ayu Cahyaning Pambudi
|
4.
|
|
5.
|
Rizkillah
|
5.
|
|
6.
|
Rory Restiana
|
6.
|
|
7.
|
Ryan Hadi Permana
|
7.
|
|
8.
|
Syaiful Anwar
|
8.
|
|
9.
|
Tika Febriantina
|
9.
|
NILAI
KELOMPOK :
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sourcingmap.com/560pf-50v-radial-leads-dip-ceramic-disc-capacitors-p-161562.html =
kondensator keramik 561pF
http://mufarielectronic.wordpress.com/2010/08/
= IC LA3361
http://www.hisupplier.com/a-power-transistor/
= Transistor
http://www.1st-product.com/products/219/ThroughHole-Type-Ceramic-Filter-125441.html = Kondensator Keramik Filter
http://belektron.blogspot.com/ = Solder, Tang
Potong, Obeng.
http://reynoldshendra.wordpress.com/2011/03/15/peralatan-elektronika-yang-standar-di-pakai/ = Kawat
Timah dan Solder Atraktor.















c
BalasHapusthanks gan sudah share
BalasHapusalat cuci ultrasonic